Kamis 03 Jun 2021 17:22 WIB

ACT Siapkan Dana Bantu Pemulihan Palestina

Itu merupakan dana dari masyarakat yang berhasil dihimpun ACT.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Aksi Cepat Tanggap tengah mengikhtiarkan UMKM-Warung Wakaf Gaza untuk membantu masyarakat Palestina yang semakin kesulitan memenuhi kebutuhan hidup karena pandemi.
Foto: ACT
Aksi Cepat Tanggap tengah mengikhtiarkan UMKM-Warung Wakaf Gaza untuk membantu masyarakat Palestina yang semakin kesulitan memenuhi kebutuhan hidup karena pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur meluncurkan program Gerakan Bersama Angkat Indonesia di Masjid Al-Akbar, Surabaya, Kamis (3/6). Presiden ACT, Ibnu Khajar mengatakan, program ini dimaksudkan untuk membangkitkan perekonomian, baik skala nasional maupun internasional.

Untuk skala internasional, ACT sedang menjalankan program pemulihan Palestina di bidang sosial ekonomi. Adapun dana yang disiapkan mencapai Rp 5 miliar. Itu merupakan dana dari masyarakat yang berhasil dihimpun ACT.

"Kami telah bekerja sama dengan banyak elemen di Jatim dan hari ini kami menghimpun lebih dari Rp 5 miliar yang diamanahkan kepada Aksi Cepat Tanggap untuk program recovery di Gaza, Palestina," ujar Ibnu.

Ibnu melanjutkan, untuk program di skala nasional, program ini difokuskan pada peningkatan perekonomian masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Di antaranya untul meningkatkan produktivitas UMKM dengan membagikan 10 ribu gerobak untuk 10 provinsi di Indonesia.

Khusus di Jatim, ACT membagikan 1.000 gerobak kepada pelaku UMKM. "Untuk pertama adalah bantuan untuk 1.000 UMKM di Jatim. Ini bagian dari rangkaian kita untuk ada di 10 provinsi, masing-masing 1.000 gerobak. Kita mulai yang perdana dari Jatim," kata Ibnu.

Pada saat yang sama, ACT juga memberikan bantuan pendidikan bagi anak korban KRI Nanggala 402 dan para guru TPQ. Ibnu Khajar menjelaskan, bantuan pendidikan bagi guru TPQ ini sangat memungkinkan agar mereka belajar kembali dan meningkatkan kemampuan mengajarnya.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi pembagian 1.000 gerobak UMKM sebagai wakaf usaha produktif. Menurutnya ini akan terkait dengan sustainability kehidupan ekonomi masyarakat terutama pelaku usaha mikro.

Khofifah mengatakan, sinergitas antara pemerintah dengan lembaga non pemerintah menjadi sangat penting untuk mendongkrak perekonomian. Apalagi untuk pengembangan UMKM. UMKM Jatim diakuinya berkontribusi besar terhadap PDRB setempat.

"UMKM berkontribusi 60,25 persen terhadap PDRB Jatim. Betapa tinggi sekali kontribusi dari sektor UMKM untuk pertumbuhan PDRD di Jatim," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement