REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Direktur Utama (Dirut) Citilink, Juliandra Nurtjahjo mengaku, bangga lantaran maskapai anak perusahaan Garuda Indonesia itu menorehkan sejarah, terbang perdana di Bandara Jenderal Besar Soedirman, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah pada Kamis (3/6). Dia senang lantaran Citilink dapat berpartisipasi dalam pembukaan bandara tersebut.
"Alhamdulillah, Citilink mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholders yang telah berkoordinasi secara baik sehingga penerbangan komersial perdana menuju Purbalingga ini dapat terwujud dan berjalan dengan aman dan lancar dengan tentunya tetap memastikan penerapan protokol kesehatan yang ketat," katanya di Kabupaten Purbalingga, Kamis.
Juliandra ikut melihat penerbangan komersial perdana di Bandara Jenderal Besar Soedirman rute Purbalingga-Jakarta dan sebaliknya. Menurut dia, penerbangan di Bandara Jenderal Besar Soedirman dilayani Citilink menggunakan armada ATR 72-600 dengan rute Surabaya-Purbalingga serta Purbalingga-Jakarta.
Penerbangan terjadwal baru dua hari dalam sepekan, yaitu setiap Kamis dan Sabtu. Menurut dia, jadwal untuk rute Surabaya-Purbalingga dengan nomor penerbangan QG 1832 berangkat dari Bandara Juanda pada pukul 09.30 WIB, dan tiba di Bandara JB Soedirman pukul 11.05 WIB.
Adapun rute Purbalingga-Halim Perdanakusuma dengan nomor penerbangan QG 1113 berangkat pada pukul 11.50 WIB, dan tiba di Jakarta pukul 13.10 WIB. Sementara untuk rute Halim Perdanakusuma-Purbalingga dengan nomor penerbangan QG 1112 berangkat dari Jakarta pukul 13.40 WIB dan tiba di Bandara Jenderal Besar Soedirman pukul 14.50 WIB.
Sedangkan rute Purbalingga-Surabaya dengan nomor penerbangan QG 1833 berangkat pukul 15.15 WIB dan tiba di Bandara Juanda pukul 16.50 WIB. Juliandra menuturkan, dibukanya rute baru tersebut dapat mempermudah mobilitas masyarakat Purbalingga, dan Banyumas, Banjarnegara, serta Purwokerto, yang ingin menuju Jakarta maupun Surabaya.
"Dengan adanya moda transportasi yang lebih cepat dan efisien seperti penerbangan, maka diharapkan tidak hanya mempermudah mobilitas masyarakat, tetapi juga dapat mengakomodasi peningkatan arus barang dan jasa lebih baik," kata Juliandra.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
