Senin 14 Jun 2021 21:19 WIB

Pemkot Yogya Aktif Lakukan Sweeping Prokes

Sweeping dilakukan secara acak baik itu pengendara maupun wisatawan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pemkot Yogya Aktif Lakukan Sweeping Prokes (ilustrasi).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pemkot Yogya Aktif Lakukan Sweeping Prokes (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyebut aktif melakukan sweeping terkait pelaksanaan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Terutama saat akhir pekan dalam rangka upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, sweeping dilakukan secara acak baik itu pengendara maupun wisatawan untuk memastikan terlaksananya protokol kesehatan. Sweeping dilakukan di tempat-tempat parkir hingga destinasi wisata.

"Kita berharap aktifitas apapun, termasuk berwisata harus menjalankan protokol kesehatan dengan sungguh-sungguh," kata Heroe yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta tersebut kepada wartawan.

Heroe juga meminta agar pelaku usaha pariwisata di Kota Yogyakarta tidak mengendorkan pelaksanaan protokol kesehatan. Hal tersebut dikatakan mengingat saat ini penambahan kasus positif khususnya di Provinsi DIY meningkat signifikan di atas 400 per per harinya dalam lima hari terakhir.

"Mari kita dorong kebangkitan ekonomi, tapi protokol kesehatan harus lebih ketat. Kita bangkit ekonominya karena protokol kesehatannya dijalankan dengan baik," ujar Heroe.

Seperti diketahui, lima hari berturut-turut Satgas Penanganan Covid-19 DIY melaporkan tambahan kasus baru di atas 400 kasus. Pada 14 Juni 2021 ini, kembali dilaporkan tambahan kasus sebesar 428 kasus baru.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih mengatakan, 428 kasus baru ini merupakan hasil pemeriksaan terhadap 1.501 spesimen dari 1.500 orang di DIY. Tambahan tersebut menjadikan total kasus positif di DIY naik menjadi 49.179 kasus.

Seluruh kasus baru yang dilaporkan 14 Juni ini tersebar di seluruh kabupaten/kota se-DIY. Tertinggi disumbang oleh Kabupaten Bantul, Sleman dan Gunungkidul yang masing-masingnya 125 kasus baru, 123 kasus baru dan 119 kasus baru.

"Kota Yogyakarta menyumbang 44 kasus baru dan Kabupaten Kulon Progo menyumbang 17 kasus baru," kata Berty.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement