Jumat 18 Jun 2021 16:10 WIB

UNS Tinjau Kembali Rencana Kuliah Tatap Muka

UNS telah menggelar uji coba kuliah tatap muka selama satu bulan pada April 2021.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Fernan Rahadi
Gerbang kampus Universitas Sebelas Maret (UNS).
Foto: Dok UNS
Gerbang kampus Universitas Sebelas Maret (UNS).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo bakal meninjau kembali rencana kuliah tatap muka yang akan mulai digelar pada Agustus mendatang. Hal itu menyusul musibah meninggalnya tiga dosen UNS karena terpapar Covid-19. Selain itu, saat ini sejumlah civitas akademika UNS juga terpapar Covid-19.

Rektor UNS, Jamal Wiwoho, mengatakan, UNS telah menggelar uji coba kuliah tatap muka selama satu bulan pada April 2021. Kuliah tatap muka dilakukan secara bersyarat dan bertahap.

Bersyarat artinya harus ada izin dari Satgas Covid-19, mahasiswa bukan dari wilayah zona merah, mahasiswa bersedia dan orang tua mengizinkan, serta diutamakan dari dalam provinsi.

Sedangkan bertahap artinya dicoba dulu dari semester II dengan jumlah mahasiswa 50 persen, sedangkan 50 persennya tetap daring. Dari 50 persen mahasiswa yang ke kampus itu maksimal 25 orang per kelas.

Pada uji coba April kemarin, Jamal menyebut rata-rata kuliah hanya diikuti 17-20 mahasiswa setiap kelas. Sedangkan waktu perkuliahan maksimal 200 menit dalam sehari.

"Kami akan melihat dulu, karena ini kan sudah hampir selesai ujian. Jadi semester Agustus-Januari akan dimulai bulan Agustus. Kami masih akan melihat apakah Agustus landai, meningkat atau sudah normal, kalau normal kami coba kuliah tatap muka kembali," kata Jamal kepada wartawan, Jumat (18/6).

Kuliah tatap muka dilaksanakan dengan tetap menggunakan prinsip bersyarat dan bertahap serta protokol kesehatan ketat. Namun, jika kondisi penyebaran Covid-19 belum terkendali, maka UNS kemungkinan menunda kuliah tatap muka.

"Kalau misalnya kondisinya seperti ini kami mempertimbangkan untuk tidak melakukan kuliah tatap muka. Kami akan menjamin keamanan dan keselamatan dari civitas akademika UNS, khususnya untuk dosen, karyawan dan para mahasiswa," terang Guru Besar Ilmu Hukum UNS tersebut.

Jamal menambahkan, dari hasil uji coba kuliah tatap muka pada April kemarin setidaknya UNS mulai berani membuka kampus secara bertahap, meskipun hanya mahasiswa semester II. Sedangkan mahasiswa semester IV, VI, dan VII mengikuti kuliah secara daring. Di samping itu, pada tahap uji coba tersebut juga dilakukan ujian skripsi maupun desertasi secara luring.

"Hasilnya percobaan kemarin ya minimal ada keberanian membuka diri dengan prokes yang ketat, bertahap dan bersyarat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement