Senin 21 Jun 2021 23:41 WIB

UMS akan Kaji Ulang Kuliah Tatap Muka

Vaksinasi dosis kedua dilaksanakan di gedung Edutorium UMS akhir pekan lalu.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Muhammad Fakhruddin
UMS akan Kaji Ulang Kuliah Tatap Muka (ilustrasi).
Foto: Antara/Maulana Surya
UMS akan Kaji Ulang Kuliah Tatap Muka (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Sekitar 1.350 civitas akademika Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) telah menjalani vaksinasi Covid-19. Vaksinasi menjadi pertimbangan UMS dalam menggelar kuliah tatap muka.

Vaksinasi dosis kedua dilaksanakan di gedung Edutorium UMS akhir pekan lalu. Totalnya ada 2.500 sasaran yang terdiri dari lansia, tokoh agama, pelayan publik dan sivitas akademika. Vaksinasi tersebut digelar oleh Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerja sama dengan UMS.

Vaksinasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan imunitas masyarakat terhadap bahaya yang ditimbulkan jika terserang virus Covid-19 khususnya di wilayah Solo Raya dan sekitarnya.

Ketua Panitia Vaksinasi, Muhammad Da'i, berharap, dengan adanya program vaksin di Kota Solo, dapat memberikan harapan agar terciptanya kondisi normal kembali. Dia berharap, vaksinasi dapat meningkatkan mobilitas masyarakat, dan bangsa Indonesia segera terbebas dari pandemi Covid-19.

Wakil Rektor II Bidang Keuangan, Aset, Administrasi Umum UMS tersebut menyatakan, UMS berencana untuk mengadakan pembelajaran tatap muka mulai semester depan pada Agustus mendatang jika kondisi memungkinkan.

"Namun, melihat melonjaknya pendemi Covid-19 secara nasional beberapa hari ini, maka ada kemungkinan pembelajaran tatap muka di UMS, bakal ditinjau ulang," kata Da'i seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (21/6).

Menurut Da'i, pertimbambangannya pada soal keselamatan jiwa civitas akademika, baik mahasiswa dan dosen. Karena itu, mengkaji ulang jauh lebih bijak di tengah  peningkatan kasus Covid-19 di beberapa daerah Indonesia.

"Tidak perlu tergesa-gesa untuk pembelajaran luring (luar jaringan), yang terpenting keselamatan dan kenyamanan dalam proses pembelajaran," ucap Da'i.

Disisi lain, Ketua Gugus Tugas Covid UMS, EM Sutrisna, mengatakan, jika tenaga pendidikan serta mahasiswa telah divaksin, maka terbuka kemungkinan akan bisa dilakukan pembelajaran secara tatap muka dengan modifikasi tertentu.

"Kami akan memodifikasi program pembelajaran tatap muka dengan menggabungkan secara luring dan daring (dalam jaringan) dengan melihat situasi perkembangan kasus Covid kedepan," terang EM yang juga sebagai Wakil Rektor IV Bidang Sumber Daya Manusia, AIK dan Sistem Informasi UMS tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement