Rabu 23 Jun 2021 12:46 WIB

PPKM Mikro Diyakini Bisa Tekan Penyebaran Covid-19 Bangkalan

Pemberlakukan PPKM diklaim mampu meningkatkan kepatuhan masyarakat secara signifikan

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Petugas medis berkomunikasi di ruang isolasi COVID-19 RSUD Slamet Martodirjo, Pamekasan, Jawa Timur, Senin (21/6/2021). Dalam sepekan terakhir terjadi lonjakan kasus aktif positif COVID-19 dari dua orang menjadi 48 orang di Pamekasan serta lima orang meninggal dunia dengan gejala mirip varian yang menyebar di Kudus dan Bangkalan.
Foto: Antara/Saiful Bahri
Petugas medis berkomunikasi di ruang isolasi COVID-19 RSUD Slamet Martodirjo, Pamekasan, Jawa Timur, Senin (21/6/2021). Dalam sepekan terakhir terjadi lonjakan kasus aktif positif COVID-19 dari dua orang menjadi 48 orang di Pamekasan serta lima orang meninggal dunia dengan gejala mirip varian yang menyebar di Kudus dan Bangkalan.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro dalam upaya menekan penyebaran Covid-19 di Bangkalan, Madura. Khususnya di empat kecamatan yang menjadi pusat penyebaran Covid-19, yakni Kecamatan Arosbaya, Kecamatan Klampis, Kecamatan Geger, dan Kecamatan Bangkalan.

Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengaku, pemberlakukan PPKM tersebut mampu meningkatkan kepatuhan masyarakat secara signifikan. "Baik dalam pemakaian masker dan menghindari kerumunan. Inilah yang kita harapkan bisa terus konsisten. Kesadaran ini juga sebaiknya menyebar ke kecamatan dan kabupaten lainnya," kata Emil, Rabu (23/6).

Emil mengatakan, penerapan PPKM mikro dapat berjalan lancar berkat sinergi antar berbagai lapisan masyarakat. Utamanya melalui pengawasan para kepala desa yang senantiasa berkomunikasi dengan Pemprov Jatim, dan memberikan gambaran riil atas kondisi di lapangan secara langsung.

Emil menyatakan, Pemprov Jatim selalu siap menampung aspirasi para kepala desa dalam upaya menekan penyebaran Covid-19 di daerah setempat. Masukan-masukan yang diberikan akan ditampung untuk dikomunikasikan dengan Satgas Covid-19.

"Komunikasi dan pertemuan dengan kepala desa memberikan kami kesempatan untuk mendapat gambaran yang jujur atas situasi di lapangan. Ada beberapa aspirasi yang akan kita sampaikan pada Satgas supaya bisa kemudian ditindaklanjuti," ujarnya.

Emil mengatakan, keterlibatan aparat di Kabupaten Bangkalan juga berdampak pada kepatuhan masyarakat yang meningkat pesat. Dimana, para aparat senantiasa turun tangan dengan memberikan teguran atau mengatur akses antar desa dengan memberlakukan penyekatan.

"Kita melihat ada posko kesatuan, yang memperbantukan Brigif, Marinir, dan Brimob. Saya rasa ini adalah bentuk sinergi dari pusat. Menghadapi tantangan berskala besar bukan hal yang mudah," kata Emil.

Emil menegaskan, pihaknya akan mengusahakan agar kegiatan ekonomi masyarakat dapat berlangsung seperti biasa, meski akses antar desa untuk sementara dibatasi. Emil optimis, penerapan PPKM mikro dapat sesegera mungkin menekan tingkat penyebaran Covid-19 Bangkalan.

"Harapan kami, jangan sampai keseluruhan Bangkalan terkena zona merah. Semua bergantung pada masyarakat. Bagaimana kita secara konsisten mematuhi protokol kesehatan demi kebaikan bersama. Tanpa kebersamaan dan kekompakan, ini tidak akan maksimal," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement