Rabu 23 Jun 2021 17:50 WIB

Lonjakan Kasus Covid-19 Jadi Fokus Rakorpimda Sleman

Masyarakat diminta tidak menggelar kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan.

Kantor Pemkab Sleman.
Foto: Wahyu Suryana.
Kantor Pemkab Sleman.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar Rapat Koordinasi Pimpinan Perangkat Daerah (Rakorpimda) Juni 2021 di aula lantai III Sekretariat Daerah Sleman. Adapun fokus utama dalam rapat itu yakni masalah lonjakan kasus konfirmasi positif covid di wilayah setempat.

Rapat koordinasi yang digelar rutin bulanan tersebut turut dihadiri oleh Bupati dan Wakil Sleman, seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Sleman, serta Kapanewon (Kecamatan) se-Kabupaten Sleman. Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyoroti masalah penyebaran covid di Kabupaten Sleman yang tengah mengalami kenaikan.

Dengan adanya peningkatan jumlah kasus ini, Bupati Sleman meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, salah satunya dengan tidak menggelar kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan dan tetap disiplin protokol kesehatan.

"Pada dasarnya acara seperti hajatan, pernikahan, takziah, pengajian, itu masih boleh, tapi harus ijin dulu ke Satgas Covid-19 di kelurahan setempat," katanya, Rabu (23/6).

Kustini juga menyebutkan dirinya telah berkonsultasi dengan Gubernur DIY terkait pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar secara tatap muka. Ia mengusulkan Sleman tetap bisa menjalankan belajar-mengajar secara tatap muka (luring) pada tahun ajaran baru 2021/2022 ini.

Meski begitu, pihaknya akan terus melakukan evaluasi terkait kondisi di lapangan ketika pembelajaran dilakukan secara luring nantinya. "Pembelajaran tatap muka dilakukan di sekolah dengan zona hijau Covid-19 di tingkat kecamatan. Jumlah siswa yang masuk juga akan dibatasi 25 persen saja," katanya.

Dikatakan, hal serupa juga berlaku di sektor pariwisata. Menurut dia, kegiatan pariwisata di Kabupaten Sleman tetap dibuka, namun dengan membatasi jumlah pengunjung sebanyak 25 persen saja. "Diharapkan dengan masih dibukanya sektor pariwisata ini, perekonomian di tengah masyarakat tetap bisa tumbuh," katanya.

Sementara itu berdasarkan catatan Satgas Covid-19 DIY, kasus harian Covid-19 di Sleman pada 23 Juni 2021 terjadi penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 202 kasus. Pasien dinyatakan sembuh sebanyak 80 kasus dan delapan pasien konfirmasi positif yang meninggal dunia.

sumber : Antara.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement