Ahad 27 Jun 2021 18:13 WIB

CCI: Pemegang Lisensi Bisa Soroti Produk Kapas AS

Seluruh pemegang lisensi wajib menggunakan lebih dari 50 persen kapas AS

Cotton USA
Foto: dokpri
Cotton USA

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Cotton Council International (CCI) berkomitmen untuk memberikan solusi dan layanan bagi para pemain industri garmen global serta pelanggan, salah satunya melalui program lisensi Cotton USA. Dengan demikian, pemegang lisensi dapat menggunakan label Cotton USA untuk menyoroti produk kapas AS dalam seluruh rantai pasokan dan ritel. 

Untuk memenuhi syarat sebagai pemegang lisensi Cotton USA, seluruh pemegang lisensi (pabrik, produsen, penjual grosir, perusahaan pemasokan, merek, dan/atau penjual ritel) wajib menggunakan lebih dari 50 persen kapas AS dalam produknya (garmen, produk tekstil rumah, dan non-tenun).

"Kami selalu berkomitmen untuk memberikan dukungan dan inovasi kepada seluruh pemain industri. Contohnya seperti program lisensi Cotton USA, Cotton USA Solutions, hingga US Cotton Trust Protocol. Berbagai inovasi ini diharapkan dapat mendukung industri tekstil tanah air untuk terus maju dan berkembang," kata Perwakilan CCI di Indonesia, Andy Do, dalam siaran pers, Ahad (27/6).

Melalui program lisensi ini, Cotton USA mendukung mitra dengan beragam layanan bernilai tambah seperti Cotton USA Solutions, lima program pengembangan bisnis untuk meningkatkan keahlian sudah diberikan pada lebih dari 1.500 pabrik di 50 pabrik negara.

Lima program pengembangan bisnis dari Cotton USA Solutions yaitu: Pertama, "Mill Exchange Program" yang mengundang partisipan untuk mengikuti ikut tur ke fasilitas pabrik yang telah memiliki kapasitas dalam melakukan produksi sehingga dapat memperlihatkan setiap proses mereka, dari gudang ke tempat pemintalan yang nantinya dapat diaplikasikan ke bisnis mereka di negaranya masing-masing. Kedua, "Mill Mastery Course" yang merupakan solusi dimana CCI bermitra dengan begitu banyak pabrik di seluruh dunia, CCI telah mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan penting yang akan dibuat menjadi kursus, buku teks, atau keduanya untuk para pelaku industri. 

Ketiga, "1 to 1 Mill Consults" di mana tim teknis dari CCI dapat melakukan kunjungan virtual jarak jauh dan membuat rekomendasi untuk membantu meningkatkan efisiensi, menurunkan biaya. Keempat, "Technical Seminar" yang merupakan pelatihan mengenai pembelian, pemintalan, penanganan, dan lainnya, menggunakan teknik kapas AS terbaru yang telah rutin dilakukan di berbagai negara termasuk Indonesia. Kelima, "Mill Studies" yang memiliki banyak sekali informasi dan pengetahuan mengenai Mill. 

"Lima solusi dari CCI tersebut siap untuk diterapkan gratis untuk pemegang lisensi Cotton USA dan anggota US Cotton Trust Protocol," kata Andy.

Di sisi lain, melalui program US Cotton Trust Protocol para pemain industri dapat membuktikan, mengukur, dan memverifikasi bahwa mereka membeli serat yang berkualitas dan diproduksi secara berkelanjutan, dan bahwa rantai pasokan dari lapangan ke pabrik bebas dari risiko lingkungan dan sosial.  Hal ini telah diukur dengan Fieldprint Calculator, dan diverifikasi dengan Control Union Certifications yang dilengkapi dengan teknologi terbaik.

Semua inisiatif dan program ini bertujuan untuk membantu dan mendukung pengusaha lokal di industri di Indonesia dalam mengembangkan usahanya, terutama di tengah pandemi. "“Pemahaman yang baik tentang pentingnya penggunaan kapas berkualitas tentunya juga akan membantu pengusaha lokal dalam melakukan penyesuaian pada bisnis mereka dan mengikuti tren yang berubah agar tetap relevan dengan permintaan pasar," kata Andy mengakhiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement