Kamis 01 Jul 2021 09:23 WIB

Tiga Alumni PTN Peroleh Beasiswa Ilmuwan DASS 2021

DASS 2021 merupakan ikhtiar untuk mencetak para ilmuwan di sektor kesehatan.

Beasiswa (ilustrasi)
Beasiswa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Sebanyak tiga alumni dari tiga perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia berhasil mendapatkan beasiswa ilmuwan yakni Dexa Award Science Scholarship (DASS) 2021. Ketiganya adalah alumni ITB Jennifer Kiem Aviani, alumni Universitas Udayana Ni Putu Eka Krisnayanti, dan alumni Universitas Lampung Ahmad Ikhsanudin.

"Segala puji bagi Allah yang telah memberi kemudahan sehingga saya bisa melewatui segala proses seleksi beasiswa ini dengan baik. Saya ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua, keluarga, dan seluruh pihak yang terus mendukung saya. Terutama terima kasih kepada Dexa yang telah menyelenggarakan beasiswa ini dan telah memilih saya sebagai pemenang di tahun ini. Harapan saya melalui beasiswa ini saya dapat memperdalam kelmuan melalui jenjang studi S2 yang ke depannya dapat memberikan kontribusi dan sumbangsih untuk kebermanfaatan masyarakat luas," kata Ahmad Ikhsanudin dalam acara Virtual Ceremony Dexa Award Science Scholarship (DASS) 2021 yang ditayangkan di channel YouTube Dexan TV, Rabu (7/1).

Sementara itu, Jennifer juga mengucapkan puji dan syukur bisa terpilih menjadi salah satu pemenang. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Dexa yang telah mengadakan program ini dan memberi kesempatan kepada peneliti muda untuk melanjutkan sekolah. "Beasiswa ini akan saya gunakan dengan baik dan akan saya pertanggungjawabkan amanah yang diberikan kepada saya dengan menempuh studi dan penelitian yang baik sehingga peneltiannya kelak bisa dipublikasikan di jurnal internasional dan jadi produk yang berguna bagi masyarakat," kata Jennifer.

Pimpinan Dexa Group, Ferrry A. Soetikno, mengungkapkan DASS 2021 merupakan ikhtiar untuk mencetak para ilmuwan di sektor kesehatan. Apalagi  Pandemi Covid-19 mengungkapkan fakta bahwa sektor kesehatan di Indonesia masih jauh tertinggal dari negara-negara maju. Indonesia memerlukan para ilmuwan yang mampu melakukan terobosan untuk mengurangi kesenjangan yang terjadi.

Program ini diarahkan untuk mencetak kader-kader ilmuwan Indonesia di masa depan yang mampu menggerakkan dan memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan menghasilkan produk dalam bidang farmasi dan kesehatan. Pada tahun penyelenggaraan yang keempat, DASS berhasil menarik minat ribuan generasi muda Indonesia yang ingin berkontribusi dan memajukan bangsanya," Ferry.

Ferry kemudian menuturkan riset dan inovasi yang terus dilakukan Dexa Group melalui Dexa Laboratories Biomolecular Sciences (DLBS) untuk menghasilkan bahan baku obat dari bahan alam Indonesia yang selanjutnya dikembangkan menjadi obat-obatan dari bahan alam Indonesia pada kategori Obat Herbal Terstandar (OHT), bahkan Fitofarmaka yang kini disebut sebagai Obat Modern Asli Indonesia (OMAI). Hal ini sejalan dengan program pemerintah Indonesia untuk membangun kemandirian bangsa di dalam menyediakan bahan baku obat produksi dalam negeri.

Selama 52 tahun perjalanan Dexa Group, berbagai upaya penelitian dan pengembangan obat jadi telah dilakukan sesuai kebutuhan pasien. Dexa Group juga terlibat secara aktif menghadirkan berbagai macam obat-obatan bagi penderita COVID-19 seperti Chloroquine, Hydroxychloroquine, dan Azithromycin, serta memastikan sistem distribusi yang dapat menjangkau setiap pasien.

"Begitu banyak peluang dan tantangan yang terbentang di hadapan kita semua. Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada setiap peserta DASS 2021. Saya sampaikan ucapan selamat kepada para finalis dan juga terutama para pemenang, tetaplah bersemangat dan berusaha lebih giat lagi untuk menghasilkan karya-karya gemilang di masa depan," kata Ferry.

Sementara itu, Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti), Prof Nizam, mengucapkan selamat kepada para penerima beasiswa dan finalis Dexa Awards. Ia juga memberikan apresiasi yang tinggi ke Dexa Group yang belasan tahun konsisten memberi beasiswa kepada 3000 mahasiswa. Ia berharap akan semakin banyak dunia industri lain yang terdorong dan termotivasi untuk mencontoh Dexa.

"Kepada penerima beasiswa, saya ingin ingatkan kalian adalah orang-orang terpilih karena telah melewati seleksi. Beasiswa bukan berarti gratis dan diberikan secara cuma-cuma, tetapi saya ingatkan, kalian harus membayarnya kelak dengan berkontribusi kepada negara serta kepada masyarakat," kata Nizam.

Sebelumnya, sebanyak 1.197 ilmuwan muda mendaftar untuk mendapatkan beasiswa DASS 2021 ini. Proposal penelitian hingga babak penjurian diseleksi ketat oleh para ilmuwan terbaik dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di Indonesia. Setelah proses penjurian, terpilih tiga pemenang yang mendapatkan beasiswa pendidikan S2 dan juga penelitian. Dalam acara tersebut, Dexa Group juga menyediakan donasi 25 ribu kapsul obat-obatan yang bermanfaat untuk menjaga imunitas masyarakat terdampak Covid-19. Donasi ini disalurkan melalui Yayasan Tunas Bakti Nusantara dan Rumah Harapan Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement