Selasa 06 Jul 2021 15:28 WIB

Kebutuhan Oksigen di RSUD Kota Madiun Melonjak

Stok oksigen di rumah sakit diperkirakan cukup untuk empat hari ke depan.

Polisi mengarahkan pengendara untuk berbalik arah di pos penyekatan Kota Madiun, Jawa Timur, Ahad (4/7/2021). Penyekatan di sejumlah akses menuju Kota Madiun dilakukan dalam rangka penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat mulai 3 juli hingga 20 Juli guna pengendalian penyebaran COVID-19.
Foto: Antara/Siswowidodo
Polisi mengarahkan pengendara untuk berbalik arah di pos penyekatan Kota Madiun, Jawa Timur, Ahad (4/7/2021). Penyekatan di sejumlah akses menuju Kota Madiun dilakukan dalam rangka penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat mulai 3 juli hingga 20 Juli guna pengendalian penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Kebutuhan oksigen di Rumah Umum Sakit Daerah (RSUD) Kota Madiun, Jawa Timur naik signifikan seiring melonjaknya kasus Covid-19 di wilayah setempat dalam sebulan terakhir.

Plt Direktur RSUD Kota Madiun dr Agus Nurwahyudi mengatakan kebutuhan oksigen di rumah sakit setempat mencapai 120 tabung besar setiap bulannya atau sudah meningkat hingga dua kalinya.

"Kebutuhan oksigen kita kurang lebih sekitar 120 tabung setiap bulannya. Itu tabung yang besar. Itu baru yang tabung, belum yang liquid (cair)," ujar Agus Nurwahyudi.

Menurut dia, peningkatan juga terjadi untuk kebutuhan oksigen cair. Agus menyebut pengiriman oksigen cair biasanya hanya sekali sepekan, kini menjadi dua kali sepekan.

Dalam sekali pengiriman oksigen cair, nantinya menjadi gas oksigen untuk 400 tabung. Kebutuhan oksigen itu didominasi untuk pasien Covid-19 di rumah sakit milik Pemkot Madiun tersebut.

Agus menjelaskan stok oksigen di rumah sakitnya saat ini diperkirakan cukup untuk empat hari ke depan, jika kondisi pasien stabil bergejala ringan. Ia menjelaskan kebutuhan oksigen tidak dapat diprediksi sebab menyesuaikan kondisi pasien yang dirawat.

"Tetapi kalau pasien yang masuk dengan gejala sedang atau berat, juga yang sudah dirawat kondisinya berubah perlu suplai oksigen lebih besar, maka stok oksigen kita juga lebih cepat habis," katanya.

Ia memastikan pihak distributor siap untuk menyuplai kebutuhan jiwa sewaktu-waktu diperlukan, dengan harapan pengiriman tabung oksigen tidak mendapat kendala.

Agus berharap masyarakat turut menjaga diri sendiri dan keluarga serta lingkungan dari penularan Covid-19. "Kondisi pasien sangat bermacam. Untuk kasus yang berat, bisa membutuhkan 9 liter oksigen per menitnya. Bayangkan jika rata-rata kebutuhan oksigen per pasien sebesar itu," kata dia.

Ia menambahkan, itu baru dari segi kebutuhan oksigen, belum dari segi kapasitas ruang isolasi dan tenaga medisnya. "Saat ini, rumah sakit sudah sangat bekerja keras menangani pasien Covid-19," katanya.

Karenanya ia berharap masyarakat turut menekan penularan Covid-19 dengan disiplin protokol kesehatan. Sesuai data, secara total, kasus Covid-19 di Kota Madiun hingga Senin (5/7) mencapai 3.622 orang.

Dari jumlah itu, sebanyak 2.895 orang di antaranya telah sembuh, 496 orang masih dalam pemantauan, dan 231 orang meninggal dunia. Tambahan kasus per Senin ini, konfirmasi baru 77 orang, sembuh 30 orang, dan meninggal dunia nihil.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement