Jumat 09 Jul 2021 16:05 WIB

Bahan Pokok Cukup, Masyarakat Diingatkan tidak Panic Buying

Ada beberapa komoditas yang mengalami fluktuasi.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Bahan Pokok Cukup, Masyarakat Diingatkan tidak Panic Buying (ilustrasi).
Foto: Antara/Adeng Bustami
Bahan Pokok Cukup, Masyarakat Diingatkan tidak Panic Buying (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Ketersediaan bahan pokok di DIY masih mencukupi selama PPKM darurat yang diterapkan sejak 3-20 Juli 2021. Kabid Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) DIY, Yanto Apriyanto menyebut, bahkan ketersediaan bahan pokok juga mencukupi hingga Idul Adha 2021.

"Kebutuhan bahan pokok mencukupi, tidak perlu panic buying," kata Yanto kepada wartawan dalam wawancara yang digelar secar virtual, Jumat (9/7).

Yanto menyebut, secara keseluruhan untuk harga kebutuhan pokok saat ini masih dinilai stabil. Walaupun begitu, ada beberapa komoditas yang mengalami fluktuasi.

Seperti harga bawang putih yang mengalami penurunan, cabe merah yang mengalami kenaikan, daging sapi juga mengalami kenaikan dan penurunan pada harga telur ayam. Yanto menuturkan, kenaikan dan penurunan harga pada komoditas tersebut tidak signifikan.

Fluktuasi harga ini didapatkan berdasarkan pemantauan yang dilakukan di tiga pasar tradisional. Mulai dari Pasar Beringharjo, Pasar Kranggan dan Pasar Demangan.

Berdasarkan pemantauan, harga bawang putih jenis kating di tiga pasar tersebut masing-masingnya Rp 22 ribu, Rp 25 ribu dan Rp 24 ribu per kilogram. Untuk harga cabe merah keriting, masing-masingnya Rp 13 ribu, Rp 18 ribu dan Rp 16 ribu.

Harga daging sapi berkisar antara Rp 81 ribu hingga Rp 120 ribu dan untuk harga telur negeri rata-rata Rp 21 ribu. "Mendekati Idul Adha, sehingga harga daging naik dan setelah Idul Adha biasanya turun kembali. Sementara di komoditas lainnya harga masih stabil," ujarnya.

Selama PPKM darurat, pasar-pasar tradisional dan pusat perbelanjaan modern yang menjual kebutuhan sehari-hari masih tetap beroperasional. Total ada 344 pasar rakyat dan pasar desa di DIY.

Sementara, ada 705 pusat perbelanjaan modern di DIY yang terdiri dari swalayan, toserba hingga toko modern yang menjual kebutuhan sehari-hari. Walaupun pasar tradisional dan pusat perbelanjaan modern masih diperbolehkan buka selama PPKM darurat, namun tidak semuanya yang beroperasi tiap hari.

"Kalau pasar desa jualannya tiap hari, pasar-pasar yang buka tiap hari seperti di Kabupaten Kulon Progo. Di Kabupaten Sleman juga sebagian pasar yang buka tiap hari dan ada pasar yang hanya mengikuti hari pasaran," jelas Yanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement