Senin 12 Jul 2021 09:02 WIB

Kasus Covid-19 di Bantul Melonjak 837 Orang

Kasus Covid-19 yang meninggal bertambah 18 orang.

Kasus Covid-19 di Bantul Melonjak 837 Orang (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Kasus Covid-19 di Bantul Melonjak 837 Orang (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Kasus konfirmasi positif terpapar COVID-19 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam sehari terakhir melonjak sebanyak 837 orang, sehingga total kasus hingga Ahad (11/7) menjadi 28.336 orang.

Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul dalam keterangan resmi, Sabtu, menyatakan, lonjakan kasus baru itu berasal dari Kecamatan Bantul 147 orang, Piyungan 116 orang, Pandak 85 orang, Sedayu 67 orang, Sewon 59 orang, Jetis 58 orang, Banguntapan 54 orang, dan Sanden 48 orang.

Selanjutnya dari Pleret 46 orang, Imogiri 35 orang, Kasihan 35 orang, kemudian Pundong 32 orang, dan Kretek 30 orang, sisanya dari Bambanglipuro 11 orang, Pajangan sembilan orang, serta Srandakan tiga orang, dan Dlingo dua orang.

Meski demikian dalam periode tersebut terdapat pasien COVID-19 sembuh 241 orang, terbanyak dari Kasihan 122 orang, kemudian Sanden 38 orang, dan Sedayu 28 orang, serta Jetis 21 orang, Pleret 12 orang, dan Sewon delapan orang.

 

Sisanya dari Bantul empat orang, Banguntapan tiga orang, Imogiri dua orang, dan Srandakan, Pundong, Pandak masing-masing satu orang. Dengan demikian total kasus pulih dari COVID-19 di Bantul secara akumulasi menjadi 18.040 orang.

Sedangkan kasus COVID-19 yang meninggal bertambah 18 orang, dari Sedayu lima orang, Bantul empat orang, Sewon tiga orang, Sanden dua orang, dan Kretek, Banguntapan, Imogiri, Pleret masing-masing satu orang, sehingga totalnya menjadi 630 kasus kematian.

Dengan perkembangan kasus harian itu, maka data pasien COVID-19 asal Bantul yang masih menjalani isolasi maupun karantina di rumah sakit rujukan per hari Ahad (11/7) berjumlah 9.666 orang.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, pemerintah daerah terus berupaya menambah selter tempat isolasi kasus COVID-19, baik tingkat kabupaten maupun tingkat desa, agar pasien positif dapat ditangani, dan hingga saat ini sudah ada 23 selter se-Bantul.

"Peningkatan kasus positif COVID-19 menyebabkan kebutuhan selter karantina juga semakin meningkat," katanya.

Bupati juga mengajak masyarakat Bantul bersama memutus penyebaran COVID-19 dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement