Selasa 13 Jul 2021 03:25 WIB

Probolinggo Cairkan Insentif Nakes Tangani Covid-19

Insentif diberikan kepada tenaga kesehatan di RSUD dan puskesmas.

Probolinggo Cairkan Insentif Nakes Tangani Covid-19 (ilustrasi).
Foto: ANTARA/FB Anggoro
Probolinggo Cairkan Insentif Nakes Tangani Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,PROBOLINGGO -- Pemerintah Kota Probolinggo, Jawa Timur, mencairkan insentif tenaga kesehatan dan tenaga penunjang yang menangani pasien COVID-19 di wilayah setempat.

Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin didampingi Sekda drg Ninik Ira Wibawati dan Plt Direktur RSUD Mohamad Saleh dr Abraar HS Kuddah menyerahkan secara simbolis insentif bagi tenaga kesehatan dan tenaga penunjang lainnya pada Unit Organisasi Bersifat Khusus (UOBK) RSUD setempat yang menangani COVID-19 di Probolinggo, Senin. "Itu sebagai bentuk penghargaan pemerintah daerah," kata Pelaksana Tugas Direktur RSUD Mohamad Saleh dr Abraar HS Kuddah, Senin (12/7).

Menurutnya, hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan semangat dan etos kerja tenaga kesehatan guna mempercepat penanganan pandemi COVID-19 di tengah potensi risiko keterpaparan yang demikian besar. Asisten Perekonomian dan Pembangunan sekaligus Plt Kepala Dinkes P2KB Pemkot Probolinggo Setiorini Sayekti mengatakan pemberian insentif itu berasal dari Belanja Tidak Terduga (BTT) APBD Pemerintah Kota Probolinggo sebesar Rp5 miliar lebih.

Insentif diberikan kepada tenaga kesehatan di RSUD dan puskesmas khusus yang menangani COVID 19 periode Januari hingga Mei 2021. Ia menjelaskan insentif itu diberikan kepada 184 tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter spesialis, dokter umum IGD/dokter gigi, perawat/bidang, dan tenaga kesehatan lainnya.

Selain itu, insentif juga diberikan untuk 147 tenaga penunjang lainnya, seperti tenaga administrasi, tenaga kebersihan, pendistribusian makanan pasien, tenaga laundry, petugas sampah medis, tenaga akademik, tenaga elektro, medik, petugas penjaminan.

Kemudian petugas farmasi, tenaga keamanan, transporter, petugas skrining, manajer pelayanan pasien, petugas pencegahan pengendalian infeksi, petugas kamar jenazah, sopir ambulans dan pendistribusian oksigen.

Sementara Wali Kota Hadi Zainal Abidin dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran di RSUD dr Mohamad Saleh yang dengan tulus dan ikhlas mengemban tugas untuk menangani COVID 19.

Ia berharap masyarakat dapat menyaring informasi dan berita yang diterima apakah itu hoaks atau bukan karena banyak dokter dan perawat, pejabat, TNI dan Polri yang meninggal akibat COVID 19. "Kami tidak harus merespon opini yang dikembangkan karena akan membuang energi sendiri," ujarnya.

Menurutnya bukan sebuah alasan yang menyebabkan masyarakat putus asa dalam menghadapi kendala yang terjadi di lapangan karena kendala-kendala apapun harus dipikirkan sejak dini, seperti di daerah lain ada kendala masalah oksigen.

Wali kota yang biasa dia panggil Habib Hadi itu meminta kepada seluruh tenaga kesehatan, para dokter dan perawat untuk menjalankan tugas dan amanah dengan penuh tanggung jawab karena itu adalah tugas kemanusiaan yang dapat menjadi ladang ibadah di dunia dan akhirat.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement