Rabu 14 Jul 2021 20:42 WIB

Sekitar 270 Nakes di Surabaya Terpapar Covid-19

Antisipasi dilakukan dengan merekrut relawan nakes dari kalangan mahasiswa.

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin COVID-19 sebelum disuntikkan kepada warga di Kenjeran Park, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (26/6/2021). Vaksinasi COVID-19 secara massal menyambut HUT ke-75 Bhayangkara itu guna mewujudkan kekebalan komunal atau
Foto: Antara/Didik Suhartono
Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin COVID-19 sebelum disuntikkan kepada warga di Kenjeran Park, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (26/6/2021). Vaksinasi COVID-19 secara massal menyambut HUT ke-75 Bhayangkara itu guna mewujudkan kekebalan komunal atau

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Wali Kota Surabaya, Jawa Timur Armuji menyebut sekitar 270 tenaga kesehatan (nakes) di Kota Pahlawan saat ini terpapar Covid-19. Antisipasi dilakukan dengan merekrut relawan nakes dari kalangan mahasiswa.

"Dr. Bramana Askanda dari IDI Surabaya tadi menyampaikan bahwa saat ini ada 270 dokter terpapar Covid-19," kata Wawali Armuji saat rapat koordinasi penanganan Covid-19 secara daring di Surabaya, Rabu (14/7).

Baca Juga

Armuji mengatakan, pertambahan jumlah kasus infeksi Covid-19 per 13 Juli 2021 mencapai 1.624 orang, sehingga kasus aktif menjadi 2.275 orang. Meski demikian, ada hal positif yang membangkitkan optimisme penanganan Covid-19, yaitu angka kesembuhan harian mencapai angka tertinggi dengan 729 orang pada Selasa (14/7).

Saat ini, kata Armuji, Pemerintah Kota Surabaya telah mengoptimalkan pelayanan kesehatan di 64 Puskesmas hingga 24 jam. Puskesmas tersebut siap melayani pasien yang isolasi mandiri atau warga dengan gejala Covid-19.

 

Saat memimpin rapat, Armuji menangkap usulan dari berbagai masukan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan, di antaranya menyiapkan relawan tenaga kesehatan yang direkrut dari mahasiswa semester akhir Fakultas Kedokteran atau Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) di Surabaya.

"Harapannya nanti relawan kesehatan dapat membantu pelayanan di Puskesmas. Tentunya kami akan berkonsultasi dengan Kementerian Kesehatan, fakultas kedokteran dan Stikes di Surabaya," katanya.

Ia menegaskan, dalam situasi darurat seperti ini, Pemkot Surabaya dituntut mengambil langkah cepat untuk menjamin keselamatan warganya. "Sekarang kami harus ambil terobosan untuk menghindari administrasi yang ribet dan birokratis, seperti obat atau vaksin bisa dikeluarkan izin edar darurat. Jadi, rekrutmen relawan kesehatan harusnya bisa juga di situasi pandemi ini," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement