Sabtu 17 Jul 2021 01:12 WIB

Sebanyak 18.623 Pelajar Surabaya Telah Vaksinasi

Vaksinasi di Kota Pahlawan secara keseluruhan mencapai lebih dari 1,9 juta jiwa.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Pelajar mendapatkan vaksinasi COVID-19 di SMP Negeri 1 Surabaya, Jawa Timur, Rabu (14/7/2021). Pemkot Surabaya melakukan vaksinasi COVID-19 kepada pelajar mulai umur 12 tahun ke atas secara bertahap guna mewujudkan kekebalan komunal atau
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Pelajar mendapatkan vaksinasi COVID-19 di SMP Negeri 1 Surabaya, Jawa Timur, Rabu (14/7/2021). Pemkot Surabaya melakukan vaksinasi COVID-19 kepada pelajar mulai umur 12 tahun ke atas secara bertahap guna mewujudkan kekebalan komunal atau

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kesehatan terus menggenjot vaksinasi Covid-19 bagi pelajar jenjang SMP. Kepala Dinas Kesehatan Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, pelaksanaan vaksinasi serentak yang digelar di 28 sekolah diikuti pelajar mulai kelas VII hingga kelas IX.

“Kita terus lakukan percepatan ya. Jadi supaya lebih cepat kita lakukan di sekolah masing-masing dengan Prokes ketat,” kata Febria, Jumat (16/7).

Febria mengungkapkan, hingga hari ini total pelajar yang sudah vaksinasi mencapai 18.623 orang. Sedangkan, rekapitulasi cakupan secara keseluruhan vaksinasi di Kota Pahlawan mencapai lebih dari 1,9 juta jiwa.

Febri memastikan bakal terus memassifkan vaksin bagi belajar berusia 12 tahun ke atas hingga masyarakat umum. “Kita akan terus memaksimalkan ini sampai seluruh cakupan terpenuhi,” ujarnya.

Kepala Sekolah SMP Negeri 58 Surabaya Moh Sulistiyohadi menilai, antusiasme pelajar yang mengikuti vaksinasi sangat luar biasa. Dimana pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang digelar di sekolahnya hari ini diikuti 400 pelajar. Mereka datang silih berganti sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan di masing-masing kelasnya.

“Hari ini pun masih banyak ya, kalau kemarin didominasi oleh pelajar kelas IX. Sekarang kalau dilihat banyak kelas VII. Kalau targetnya hari ini sekitar 336 anak,” kata Moh Sulistiyohadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement