Ahad 18 Jul 2021 12:05 WIB

Varian Delta Terdeteksi, DIY Percepat Vaksin Tahap Keempat

Percepatan vaksinasi untuk masyarakat ini akan mulai dilakukan pada Juli 2021.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Varian Delta Terdeteksi, DIY Percepat Vaksin Tahap Keempat (ilustrasi).
Foto: Republika/Abdan Syakura
Varian Delta Terdeteksi, DIY Percepat Vaksin Tahap Keempat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY menyebut akan mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap keempat untuk masyarakat. Hal ini dilakukan mengingat Varian Delta sudah terdeteksi di DIY.

Saat ini, vaksinasi di DIY masih terus berjalan dengan sasaran prioritas lansia dan pelayanan publik. Namun, DIY juga sudah memulai vaksinasi untuk anak usia 12-18 tahun di pekan ini mengingat anak-anak yang rentan terpapar Covid-19. 

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, percepatan vaksinasi untuk masyarakat ini akan mulai dilakukan pada Juli 2021. Vaksinasi ini dipercepat dari target awal yang akan dilakukan mulai Agustus 2021.

"Perlunya percepatan cakupan vaksinasi pada masyarakat karena orang yang tidak tervaksin bisa menjadi sumber mutasi baru. Juga melaksanakan vaksinasi berbasis kemitraan secara lebih masif dan meningkatkan kapasitas vaksinasi di layanan kesehatan," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Sabtu (17/7).

Selain itu, pihaknya juga terus meningkatkan kapasitas layanan rumah sakit, logistik hingga sumber daya manusia (SDM) untuk penanganan Covid-19. Pasalnya, dengan adanya Varian Delta ini menyebabkan penularan Covid-19 meluas di masyarakat.

Hal ini dilakukan dengan menambah kapasitas tempat tidur di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19, mengoperasikan shelter dan membuat rumah sakit lapangan di DIY. Sudah ada beberapa rumah sakit lapangan yang beroperasi seperti RS Medika Respati dan beberapa shelter, wisma hingga hotel di DIY juga sudah disiapkan untuk dijadikan sebagai rumah sakit lapangan.

"Pasien positif diimbau melakukan isolasi di shelter-shelter yang ada karena isolasi mandiri tanpa adanya pengawasan dan pendampingan dapat menimbulkan efek yang lebih fatal, baik bagi diri sendiri, anggota keluarga maupun masyarakat sekitar," ujarnya.

Pihaknya bersama TNI juga akan memulai pendistribusian obat untuk warga yang melakukan isolasi mandiri di rumah maupun di shelter. Begitu pun dengan peningkatan kapasitas tracing yang juga terus dilakukan mengingat angka penambahan kasus baru Covid-19 di DIY masih sangat tinggi.

"Penguatan tracing juga harus dilakukan kepada kontak erat pemilik risiko tinggi yaitu warga masyarakat dengan usia 60 tahun ke atas atau memiliki komorbid. Menaikkan kapasitas tracing merujuk pada angka positif di DIY dan meningkatkan kapasitas SDM laboratorium untuk percepatan analisis spesimen," jelas Sultan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement