Jumat 23 Jul 2021 20:06 WIB

Cetak Rekor, DKM Al Aqsha BSD Potong 127 Hewan Kurban

Tidak semua panitia kurban bisa turut serta acara penyembelihan hewan.

Ilustrasi kurban, Idul Adha
Foto: Republika /mgrol101
Ilustrasi kurban, Idul Adha

REPUBLIKA.CO.ID, TANGSEL - Masjid Al Aqsha Delatinos di kawasan BSD, setiap Idul Adha selalu mencetak rekor. Tahun ini masjid ini mencetak rekor dengan memotong 127 hewan kurban yang terdiri dari  67 sapi serta 60 kambing/domba.   

"Alhamdulillah, kami tidak menduga, dalam situasi seperti ini, semangat berkurban masih sangat tinggi di kalangan jamaah,” Kata  Ketua DKM Al Aqsha Delatinos BSD, Abu Humaira, dalam siaran pers, Jumat (23/7).

Apa yang dirasakan Abu Humaira itu ada benarnya, karena dalam situasi PPKM Darurat, sejak awal diperkirakan perolehan hewan kurban akan sedikit terkendala. Namun ternyata antusiasme berkurban dari jamaah justru semakin tinggi.

"Bisa serupa tahun lalu saja sudah bagus, tapi kenyataannya tambah dan tambah terus, sampai-sampai kita harus membatasi. Jika tidak bisa naik terus," ujar Abu Humaira. 

Di sisi lain, panitia yang terlibat dalam kurban kali ini juga menjalani pemeriksaan ketat. Tidak semua bisa turut serta karena harus lolos dari screening negatif Covid-19. "Lebih ketat dari tahun lalu, kami benar-benar ketat. Semua pekerja dan panitia yang terlibat harus swab dulu di klinik Al Aqsha," katanya. 

Agar semua tertangani dengan baik, karena masa PPKM Darurat, Panitia Qurban juga mengurangi pekerja pemotongan agar tidak timbul kerumunan. Mereka juga harus memiliki lisensi MUI dalam memotong hewan kurban.  

Untuk mempermudah penanganan hewan kurban, panitia juga memutakhirkan alat, diantaranya menggunakan gergaji mesin untuk memotong karkas dan menyiapkan container refrigerator 20 feet (kulkas container). 

"Karena kita juga nggak bisa menyerahkan ke RPH (rumah potong hewan) karena jumlahnya banyak, sehingga kita potong sendiri dan kita awasi mutu serta kita atur kecepatan potongnya. Sehingga selama hari tasriq semua sudah sampai ke mustahiq (penerima daging qurban)," katanya.

Alat perebah sapi yang tahun lalu masih manual, saat ini juga sudah dilengkapi hidrolik, sehingga lebih efisien.  Meskipun alat ini dikhususkan untuk memotong sapi berbobot 400 kilogram ke atas. 

"Dalam situasi seperti ini, sudah menjadi kewajiban kita untuk menyiapkan ini semuanya (kulkas kontainer), karena yang kita inginkan adalah pemotongan yang efisien dan daging berkualitas  sampai pada mustahiq," kata anggota Dewan Pembina DKM, Surya Sidharta anggota.

Untuk kurban tahun ini, DKM Al aqsha memang melakukan improvement besar-besaran, karena sapi sebanyak itu dengan bobot rata-rata 400-600 kilogram diperlukan pemotongan yang bersih dan cepat, tapi dilakukan dengan tenaga yang minimal karena prokes yang perlu dijaga.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement