Jumat 23 Jul 2021 21:30 WIB

ITS Luncurkan Platform Permudah Pencocokan Plasma Konvalesen

PlasmaHub berfungsi mempercepat bertemunya pendonor plasma konvalesen dengan pasien.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Kampus ITS
Kampus ITS

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meluncurkan PlasmaHub, platform digital untuk mempersingkat waktu pencocokan antara pendonor dan pemohon plasma konvalesen. Perancangan platform tersebur berangkat dari banyaknya permohonan plasma konvalesen di tengah lonjangan pasien Covid-19. Bahkan tidak sebanding dengan stok yang tersedia di Palang Merah Indonesia (PMI).

Di sisi lain, banyak penyintas Covid-19 yang tidak mengetahui mereka dapat menyumbangkan plasma konvalesen untuk membanti pasien Covid-19 bergejala berat. Rektor ITS Mochamad Ashari mengatakan, PlasmaHub dirancang dan didesain dengan konsep user friendly dan dapat digunakan secara menyeluruh oleh berbagai stakeholder di Indonesia.

“Mulai dari pendonor, penerima donor, hingga pengelola donor plasma konvalesen diharapkan dapat memanfaatkan PlasmaHub ini dengan baik,” ujar Mochamad Ashari, Jumat (23/7).

Ketua Satgas Covid-19 ITS Adjie Pamungkas memaparkan, PlasmaHub yang berbasis web ini berfungsi untuk mempercepat bertemunya pendonor plasma konvalesen dengan pasien Covid-19 yang membutuhkan. “Kecepatan ini diharapkan dapat memanfaatkan golden time dari pasien tersebut,” ujarnya.

Manajer Kualitas Unit Donor Darah (UDD) PMI pusat Saptuti Chunaeni menjelaskan, kesulitan yang dialami PMI saat ini adalah sedikitnya donor plasma konvalesen dari penyintas Covid-19. Hal itu karen yang memenuhi syarat sesuai standard dari Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) di BPOM juga sedikit.

Saptuti berharap, hadirnya PlasmaHub dapat membantu menyediakan dan mempersingkat pencocokan antara pendonor dengan pemohon plasma konvalesen. Namun, dalam hal ini antara pendonor dan pemohon tidak langsung dipertemukan. Tapi melalui Plasmahub ITS dan UDD PMI yang dilengkapi surat pengantar dari rumah sakit (RS), sehingga meminimalisir dari pihak tidak bertanggung jawab yang dapat mengambil keuntungan dari krisis ini. 

"Pada prosesnya, kami tetap berharap kerahasiaan informasi donor ini dapat tetap terjaga dalam platform PlasmaHub,” kata dia.

Versi beta PlasmaHub menampilkan informasi stok darah di beberapa kota di Jawa Timur, dan rencananya akan dikembangkan lebih luas pada versi selanjutnya. Di dalamnya, disisipkan berbagai fitur seperti donor-recipient matching, plasma stock, dan screening reminder. Informasi mengenai teknis penggunaan PlasmaHub serta panduan pengajuan permohonan dan penyaluran donor plasma konvalesen dapat dilihat selengkapnya pada laman https://plasmahub.its.ac.id//.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement