Ahad 25 Jul 2021 09:35 WIB

Eri Minta Jajarannya Sosialisasi Tempat Isoman di Kelurahan

Setiap kelurahan memiliki tempat isolasi khusus pasien tanpa gejala.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja merapikan tempat tidur di Sarana Olaraga Tri Dharma yang dijadikan ruang isolasi mandiri COVID-19 di Gresik, Jawa Timur, Senin (20/7/2020). Petrokimia Gresik mengubah sarana olaraga tersebut menjadi ruang isolasi mandiri COVID-19 yang terdiri dari 40 ruangan dengan kapasitas 80 tempat tidur yang telah dilengkapi sejumlah fasilitas pendukung, hal itu bertujuan sebagai bentuk antisipasi tingginya kasus mewabahnya virus Corona di Surabaya Raya.
Foto: ANTARA/Zabur Karuru
Pekerja merapikan tempat tidur di Sarana Olaraga Tri Dharma yang dijadikan ruang isolasi mandiri COVID-19 di Gresik, Jawa Timur, Senin (20/7/2020). Petrokimia Gresik mengubah sarana olaraga tersebut menjadi ruang isolasi mandiri COVID-19 yang terdiri dari 40 ruangan dengan kapasitas 80 tempat tidur yang telah dilengkapi sejumlah fasilitas pendukung, hal itu bertujuan sebagai bentuk antisipasi tingginya kasus mewabahnya virus Corona di Surabaya Raya.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak seluruh jajarannya dan relawan melakukan sosialisasi terkait pentingnya pengadaan Rumah Sehat di setiap kelurahan. Rumah Sehat adalah sebutan untuk tempat isolasi mandiri yang disiapkan setiap kelurahan, dan dikhususkan untuk pasien Covid-19 tanpa gejala.

Eri mengatakan, sosialisasi menjadi penting dilakukan agar masyarakat mengetahui tujuan Rumah Sehat dibentuk di setiap kelurahan. Terlebih, setelah adanya isu pihak-pihak tertentu yang menolak didirikannya Rumah Sehat. Eri mengatakan, pengadaan Rumah Sehat menjadi penting untuk pencegahan penularan pada klaster keluarga.

 

“Dan upaya ini kami buat untuk mengamankan dan menyelamatkan warga di masing-masing kelurahan. Agar ketika ada salah satu warganya yang terpapar tidak menularkan ke anggota keluarga lainnya maupun tetangganya,” kata Eri, Ahad (25/7).

 

Eri memaparkan, sebenarnya Rumah Sehat ini seharusnya didirikan di tingkat RW. Namun karena keterbatasan tempat dan jumlah Satgas, maka disetujuilah untuk didirikan di tingkat kelurahan, dengan memanfaatkan fasilitas umum sebagai lokasi isolasi mandiri.

 

Eri kembali meminta jajarannya yang turun di lapangan serta relawan tak henti-hentinya melakukan sosialisasi secara persuasif dan humanis. Eri menegaskan, semua ini dilakukan karena tidak ingin terlambat memberikan penanganan kepada warga. Sekalipun warga tersebut berstatus tanpa gejala.

 

“Karena saya tidak ingin ada warga yang terlambat pertolongan pertamanya. Apabila sewaktu-waktu sesak napas atau saturasinya turun kita sudah sediakan oksigen di situ,” ujarnya.

 

Eri mengatakan, Rumah Sehat yang dimaksud ini bukan lah seperti rumah sakit pada umumnya. Rumah Sehat ini khusus bagi warga yang terpapar dengan kondisi tanpa gejala yang pasiennya hanya dari satu kelurahan saja. Tujuannya, agar Puskesmas maupun para satgas dapat melakukan kontrol lebih mudah dan terarah.

 

“Ini bukanlah seperti rumah sakit pada umumnya. Dimana ada ambulance berlalu lalang, atau memasukkan warga di luar kelurahannya untuk isolasi di tempat tersebut. Tidak begitu. Jadi ini yang perlu disampaikan kepada masyarakat,” kata Eri.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement