Rabu 28 Jul 2021 14:16 WIB

Kemenkominfo Investigasi Dugaan Kebocoran Data BRI Life

Kemenkominfo juga langsung melakukan pemanggilan terhadap direksi BRI Life.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melakukan investigasi terhadap dugaan kebocoran data pribadi dua juta nasabah BRI Life. Kemenkominfo melakukan langkah cepat sesuai aturan perundangan yang berlaku setelah menerima informasi tentang dugaan kebocoran data pribadi BRI Life. (Foto: Ilustrasi data)
Foto: Pixabay
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melakukan investigasi terhadap dugaan kebocoran data pribadi dua juta nasabah BRI Life. Kemenkominfo melakukan langkah cepat sesuai aturan perundangan yang berlaku setelah menerima informasi tentang dugaan kebocoran data pribadi BRI Life. (Foto: Ilustrasi data)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melakukan investigasi terhadap dugaan kebocoran data pribadi dua juta nasabah BRI Life. Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi mengatakan, Kemenkominfo melakukan langkah cepat sesuai aturan perundangan yang berlaku setelah menerima informasi tentang dugaan kebocoran data pribadi BRI Life.

"Sejak Selasa, 27 Juli 2021 sampai dengan saat ini, Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika melakukan investigasi internal untuk melakukan pendalaman terhadap sampling data pribadi yang diduga bocor," kata Dedy dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/7).

Baca Juga

Dedy mengatakan, Kemenkominfo juga langsung melakukan pemanggilan terhadap direksi BRI Life pada Rabu (28/7) hari ini sebagai bagian dari proses investigasi. "Sampai saat ini investigasi masih terus berjalan dan hasil belum dapat disimpulkan," kata Dedy.

Kebocoran data nasabah BRI Life mencuat ketika seorang pengguna RaidForums mengaku menjual 460 ribu dokumen yang dikumpulkan dari 2 juta nasabah BRI Life seharga 7.000 dolar AS atau sekitar Rp 101 juta. Informasi bocornya data BRI Life diunggah dalam akun Twitter @UnderTheBreach pada Selasa (27/7).

 

Berdasarkan cuitannya, pemilik akun mengatakan peretas memiliki data 2 juta nasabah BRI Life dan 463 ribu dokumen dihargai 7.000 dolar AS. Saat ini, kasus ini ditangani Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri dan sedang menyelidiki kasus dugaan kebocoran data nasabah dari PT Asuransi BRI Life yang diperjualbelikan secara daring. 

Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, mengatakan, dugaan awal perkara kebocoran data ini berkaitan dengan perbankan. "Sedang dilidik Dittipideksus," kata Agus saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (28/7).

Agus belum memberikan informasi lebih lanjut terkait penyelidikan kasus dugaan kebocoran data nasabah BRI Life tersebut. "Perkara terkait perbankan, data BRI Life. Datanya dugaan kan dari sana," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement