Rabu 28 Jul 2021 22:40 WIB

Kelompok Cipayung Jateng Tawarkan Aksi Jateng Bangkit

Persoalan penanganan pandemi yang begitu kompleks.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kelompok Cipayung Jateng Tawarkan Aksi Jateng Bangkit (ilustrasi).
Foto: Republika
Kelompok Cipayung Jateng Tawarkan Aksi Jateng Bangkit (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Sejumlah aktivis mahasiswa Kelompok Cipayung Jawa Tengah, menemui Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di rumah dinas gubernur, Puri Gedeh, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Rabu (28/7) malam.

Selain untuk bersilaturrahim, para aktivis mahasiswa tersebut juga menawarkan sejumlah gagasan untuk membantu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, dalam berbagai penanganan dampak pamdemi Covid-19.

Mereka mewakili Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).

Koordinator Kelompok Cipayung Jawa Tengah, Badrun Nuri mengatakan, kedatangan mereka ke rumah dinas gubernur untuk bersilaturahmi sekaligus menyampaikan beberapa hal terkait penanganan pandemi Covid-19 di Jawa Tengah.

"Secara garis besar, Kelompok Cipayung Jawa Tengah sepakat untuk bergerak bersama- sama, berkolaborasi dan bersinergi untuk membantu Pemprov Jawa Tengah dalam penanganan dampak pandemi dan memutus mata rantai Covid-19," ungkapnya.

Mahasiswa --sebagai bagian dari anak bangsa-- memandang gerakan bersama- sama tersebut sangat penting, karena potensi mahasiswa di Jawa Tengah sangat besar dan jumlahnya juga banyak sekali.

Maka kalau semuanya mau bergerak bersama- sama, bersinergi dan bahu- membahu membantu Pemprov Jawa Tengah dalam menangani dan menanggulangi dampak pandemi, maka hasilnya akan sangat positif bagi daerah.

Persoalan penanganan pandemi yang begitu kompleks, lanjut Ketua Umum DPD IMM Jawa Tengah tersebut, bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah saja. Sebagai salah satu komponen bangsa, sudah saatnya mahasiswa juga ikut bergerak.

Sebagai generasi terdidik sangat penting bagi mahasiswa untuk berperan dalam penanganan pandemi melalui bekal keilmuan yang dimiliki. Banyak ruang yang bisa diisi oleh mahasiswa untuk membantu menangani pandemi dan mengimplementadikan aksi nyata di tengah- tengah masyarakat.

"Apalagi kita masih sangat muda, maka penting sekali menyumbangkan ide- ide maupun gagasan kreatif berikut sumbang tenaga demi membantu menyelesaikan problem kebangsaan, seperti halnya pandemi pada saat ini," tambahnya.

Sementara itu, Ketua Umum Badko HMI Jawa Tengah dan DIY, Sahal Munir menambahkan, banyak ide dan rencana aksi dari Kelompok Cipayung Jawa Tengah yang disampaikan kepada gubernur dalam upaya membantu penanganan Covid-19.

Menurutnya, mahasiswa dapat bergerak dalam beberapa sektor untuk mendjkung pemerintah dalam penanganan Covid-19. Antara lain menjadi relawan program pemerintah, memberikan konsultasi online berkaitan dengan kesehatan maupun membantu menuntaskan problem pendidikan.

Atau bisa juga membantu pendataan terhadap UKM terdampak dan ada gerakan mendata penyintas Covid untuk mau diajak donor plasma yang nantinya bisa diarahkan untuk membantu penderita Covid-19 lainnya.

Para ketua organisasi mahasiswa juga sepakat, bahwa mahasiswa memang dituntut kritis dengan segala kebijakan pemerintah. Akan tetapi, mahasiswa tidak boleh hanya mengkritik, mereka juga harus terlibat dalam menyelesaikan problem bangsa.

"Jangan lupa, bahwa kita harus ikut andil dalam menyelesaikan problem bangsa. Sekarang problemnya adalah Covid-19, maka kami akan bersama- sama membantu menyelesaikan," tambah Ketua DPD GMNI Jawa Tengah, Hendi Adisaputra.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyabut baik, gagasan dan ide yang ditawarkan oleh para aktivis Kelompok Cipayung Jawa Tengah tetsebut. Karena rung bagi mahasiswa untuk berkiprah juga sangat terbuka.

"Saya kedatangan tamu, kawan- kawan mahasiswa dari kelompok Cipayung Jawa Tengah dan mereka ini punya ide, membuat gerakan 'Jateng Ayo Bangkit' untuk berkontribusi membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19," katanya.

Ganjar menerangkan, ada banyak ide dan gagaan dari para mahasiwa dan kontribusi yang diusulkan menurutnya juga kongkret. Misalnya siap membantu mendistribusikan bantuan kepada masyarakat yang berhak, membuat konsultasi di bidang kesehatan atau telemedicine, berkontribusi pada bidang pendidikan dan lainnya.

Ada juga yang tergerak untuk mendata UMKM terdampak, penyintas Covid-19 dan diajak jadi donor plasma konvalesen dan lainnya. Mereka bisa masuk dan berperan dalam persoalan- persoalan itu dan ingin membantu menyelesaikan.

Menurut gubernur  hal itu akan menjadi gerakan yang sangat bagus, karena merupakan implemantasi kuliah kerja yang sangat nyata. Tetlebih Jawa Tengah juga sedang getol mengajak semua elemen masyarakat termasuk mahasiswa bersatu melawan pandemi. 

"Caranya adalah mereka ingin berkontribusi dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki masing- masing, untuk membantu pemerintah menuntaskan problem- problem pandemi," tandas Ganjar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement