Jumat 30 Jul 2021 14:42 WIB

Mahasiswa Upgris Blusukan Pasar Peterongan Edukasi Prokes

Sejumlah warga abai dalam menerapkan protokol kesehatan.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Sejumlah mahasiswa Universitas PGRI Semarang (Upgris) melakukan edukasi protokol kesehatan dan pembagian masker di tengah- tengah aktivitas warga pasar Pegerongan, Kota Semarang, Jumat (30/7). Aksi sosial ini dilakukan untuk mendorong disiplin penerapan protokol kesehatan di pasar tradisional tersebut.
Foto: istimewa
Sejumlah mahasiswa Universitas PGRI Semarang (Upgris) melakukan edukasi protokol kesehatan dan pembagian masker di tengah- tengah aktivitas warga pasar Pegerongan, Kota Semarang, Jumat (30/7). Aksi sosial ini dilakukan untuk mendorong disiplin penerapan protokol kesehatan di pasar tradisional tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG — Dukung sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan di lingkungan pasar tradisional mahasiswa Universitas PGRI Semarang (Upgris) turun ke Pasar Peterongan, Kota Semarang, Jumat (30/7).

Mereka membagikan masker, handsanitizer, paket bahan kebutuhan pokok serta pamflet anjuran protokol kesehatan kepada para pedagang maupun masyarakat yang beraktivitas di pasar tersebut.

Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Upgris, Muhammad Rizqi Arfanda mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari seruan Gubernur Jawa Tengah agar elemen mahasiswa turut bererak dalam menyelesaikan persoalan pandemi.

Karena –di luar langkah- langkah penanganan dan pencegahan yang dilakukan Pemerintah-- persoalan pandemi juga harus diselesaikan bersama- sama oleh semua elemen bangsa ini, tak terkecuali mahasiswa.

“Itulah yang menjadi spirit bagi kami --mahasiswa Upgris-- untuk turun menggelar aksi sosial dengan menyasar para pedagang dan pengunjung pasar Peterongan, Semarang pada hari ini,” ungkapnya.

Ia juga mengungkapkan, kesadaran masyarakat (termasuk warga di pasar tradisional) untuk patuh dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan selama beraktivitas masih harus didorong.

Jika masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi dan telah terbiasa dengan perilaku disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, paling tidak akan bisa mengurangi risiko penularan bagi dirinya sendiri maupun orang lain yang beraktivitas di pasar tradisional.

“Karena itu, hari ini kami membagikan ratusan paket masker berikut hand sanitizer serta puluhan paket kebutuhan pokok sekaligus mengedukasi warga pasar mengenai pentingnya protokol kesehatan dalam mencegah penyebaran Covid-19,” lanjutnya.

Sementara itu, Koordinator aksi sosial mahasiswa Upgris, Muhamad Anwar menambahkan, tujuan aksi adalah untuk membantu Pemerintah dalam upaya menangani pandemi Covid-19, khususnya di Kota Semarang.

Sedangkan alasan pemilihan tempat Kegiatan di pasar tradisional karena masih ditemukan kerumunan serta sejumlah warga yang abai dalam menerapkan protokol kesehatan di pusat aktivitas perekonomian warga tersebut.

Selain membagikan paket masker dan hand sanitizer, mahasiswa juga memberikan edukasi manakala ditemukan warga pasar yang tidak memakai masker maupun yang memakai masker tetap tidak benar.

Termasuk para pedagang kedapatan harus mengenakan masker yang sudah usang, juga diberi masker yang baru. “Dengan aksi ini, harapannya masyarakat yang beraktivitas di pasar bisa lebih terbantu dan semakin sadar untuk mematuhi protokol kesehatan,” tambahnya.

Ia menambahkan, hand sanitizer yang dibagikan tersebut merupakan hasil karya dari mahasiswa jurusan Biologi Upgris. Mereka mempraktikkan salah satu mata kuliahnya dan didonasikan sebagai wujud kepedulian sosial membantu meringankan beban masyarakat di masa pandemi. 

Sementara itu, salah seorang pedagang, Hartati (65) mengaku sangat terbantu oleh aksi mahasiswa Upgris di pasar Peterongan hari ini. Karena yang dibagikan saat ini memang menjadi kebutuhan.

Ia juga mengakui umumnya pedagang di pasar tradisional tersebut sebenarnya sudah mau mematuhi protokol kesehatan saat beraktivitas di pasar, namun di sisi lain juga masih ada yang kadang abai.

Ia berharap Kegiatan semacam ini bisa dilanjutkan untuk mendorong kesadaran masyarakat di lingkungan pasar tradisional. “Semoga anak muda bisa membantu agar Covid-19 bisa cepat selesai,” ungkapnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement