Senin 02 Aug 2021 17:41 WIB

Mahasiswa UNY Buat Alat Pengusir Burung Bertenaga Surya

Petani cukup duduk dan tidak perlu memindahkan alat ini secara manual.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Alat pengusir burung bertenaga surya kreasi mahasiswa UNY.
Foto: Dokumen.
Alat pengusir burung bertenaga surya kreasi mahasiswa UNY.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Padi yang dihasilkan petani di Indonesia sering tidak sebanding luas area persawahan karena terganggu organisme seperti wereng, tikus, keong, dan burung. Burung jadi parasit yang sering muncul saat padi mendekati panen.

Mereka akan memakan bagian dalam padi yang membuat kulit tertinggal. Secara tradisional petani, telah melakukan upaya-upaya untuk mencegah burung memakan padi mereka dengan membuat pengusir burung seperti memakai kaleng dan tali.

Cara kerjanya dengan menarik senar agar kaleng mengeluarkan suara. Kelemahan alat ini memang karena petani harus menarik alat itu terus-menerus dan ketika petani tidak pergi ke sawah, tentu saja tidak ada yang mengoperasikan alatnya.

Hal ini menjadi perhatian sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang membuat pengusir burung yang bekerja secara otomatis. Alat sendiri dibuat bertenaga surya, sehingga bekerja dengan memanfaatkan energi matahari.

Ada Wolly Dwi Parma dan Chalik Nopa Saputra dari Prodi Pendidikan Teknik Otomotif, Nadya Putri Kurniasari dari Pendidikan Teknik Elektro, Sintya Marissa dari Pendidikan Teknik Sipil, serta Sherly Haryanti dari Pendidikan Kimia.

"Pembuatan alat berdasarkan keprihatinan atas kelelahan petani mengusir burung menggunakan metode manual dengan kaleng dan tali. Petani cukup duduk dan tidak perlu memindahkan alat ini secara manual sekaligus hemat energi," kata Wolly, Senin (2/8).

Alat ini dirancang untuk membantu petani di Sleman dalam memberantas hama burung dan untuk menghasilkan energi untuk baterai. Untuk membuatnya dibutuhkan bahan seperti arduino uno, servo torsi, baterai, lonceng, panel surya, dan adaptor.

"Perakitan alat ini diawali dari membuat script arduino uno dengan pemrograman proteus yang dibuat di perangkat PC. Setelah script dibuat, upload sistem ke arduino uno dengan menggunakan kabel data," ujar Wolly.

Kemudian, membuat rangkaian kabel sesuai posisi pemrograman yang telah dibuat. Pasangkan kabel panel surya pada baterai. Daya baterai itu akan mengaktifkan arduino uno yang diprogram juga akan membangkitkan daya pada servo.

Cara kerjanya panel surya akan menangkap sinar matahari yang menjadi alat utama pengisian pada baterai yang akan menjadi sumber tegangan arduino dan servo. Saat dinyalakan, arduino akan menggerakkan servo yang telah di program.

Servo akan menggerakkan tali yang sudah terpasang di sawah dengan diberi sebuah lonceng. Dari gerakan tali menghasilkan suara yang akan membuat burung pergi dan alat ini membantu petani agar mudah dalam mengusir hama burung tanpa kerepotan.

Pembuatan alat ini membutuhkan dana sekitar Rp 2,6 juta dengan anggaran terbesar untuk pembelian panel surya dan adaptor. Karya ini telah pula meraih penghargaan International Invention Competition for Young Moslem Scientists 2021 di Bandung

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement