Selasa 03 Aug 2021 21:02 WIB

Inflasi Juli 2021 di Kota Madiun Terendah di Jawa Timur

Secara akumulasi inflasi di Kota Madiun sejak Januari 2021 tercatat 0,88 persen.

Inflasi Juli 2021 di Kota Madiun Terendah di Jawa Timur (ilustrasi).
Inflasi Juli 2021 di Kota Madiun Terendah di Jawa Timur (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,MADIUN -- Badan Pusat Statistik Kota Madiun mencatat bahwa inflasi dengan laju sebesar 0,11 persen dan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 105,27 yang terjadi di wilayah setempat pada bulan Juli 2021 merupakan yang terendah dari sejumllah kota penghitung inflasi nasional lainnya di Jawa Timur.

"Dari delapan kabupaten/kota penghitung inflasi nasional di Jawa Timur, enam kabupaten/kota mengalami inflasi dan dua lainnya mengalami deflasi," ujar Kepala BPS Kota Madiun Dwi Yuhenny di Madiun, Selasa (3/8).

Adapun, inflasi tertinggi, lanjut Dwi, ada di Kabupaten Sumenep dengan 0,42 persen. Inflasi di Kota Madiun juga lebih rendah dari Provinsi Jawa Timur yang mengalami inflasi 0,17 persen. Namun, lebih tinggi dari inflasi nasional yang mencapai 0,08 persen.

Sedangkan secara akumulasi inflasi di Kota Madiun sejak Januari 2021 tercatat 0,88 persen. Dwi Yuhenny menjelaskan inflasi di Kota Madiun terjadi karena adanya kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari berbagai kelompok pengeluaran.

Kelompok transportasi menyumbang inflasi terbesar mencapai 0,34 persen. Kelompok pendidikan berada di urutan kedua dengan 0,22 persen. Sedang, Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar lainnya menyumbang 0,21 persen.

Sementara itu kelompok makanan, minuman, dan tembakau menyumbang 0,12 persen. "Sisanya ada kelompok kesehatan, perlengkapan dan peralatan rumah tangga, sampai kelompok perawatan pribadi juga menyumbang inflasi. Tetapi jumlahnya tidak besar," katanya.

Dwi Yuhenny juga merinci sejumlah komoditas utama penyumbang inflasi untuk bulan Juli tersebut, antara lain, cabai rawit, tomat, wortel, bayam, dan daun bawang. "Cabai rawit menjadi komoditas pertama dengan andil inflasi 0,0935 persen. Cabai rawit mengalami kenaikan harga hingga 20,60 persen," terangnya.

Selain itu, sepeda motor, baja ringan, hingga cat tembok juga menyumbang inflasi. Kemudian, juga ada rokok kretek filter dan rokok putih yang juga menyumbang inflasi. "Sedang daging ayam, beras, telur ayam, dan buah menjadi komoditas penekan inflasi selama Juli," katanya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement