Selasa 03 Aug 2021 22:16 WIB

Pemkot Madiun Perkuat 3T untuk Tekan Penyebaran Covid-19

Pemkot Madiun telah melakukan pelacakan lebih dari 1.000 orang dalam 10 hari terakhir

Warga membawa paket bantuan bahan pokok seusai penyerahan bantuan sosial di Pendopo Muda Graha, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Senin (2/8/2021). Pemkab Madiun membagikan bantuan sosial bahan pokok kepada 810 anak yatim piatu, 525 orang penyandang disabilitas, 60 orang eks penyandang psikotik dan 100 orang lanjut usia guna meringankan beban saat pandemi COVID-19.
Foto: ANTARA/SISWOWIDODO
Warga membawa paket bantuan bahan pokok seusai penyerahan bantuan sosial di Pendopo Muda Graha, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Senin (2/8/2021). Pemkab Madiun membagikan bantuan sosial bahan pokok kepada 810 anak yatim piatu, 525 orang penyandang disabilitas, 60 orang eks penyandang psikotik dan 100 orang lanjut usia guna meringankan beban saat pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID,MADIUN -- Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur memperkuat 3T atau "testing", "tracing", dan "treatment" guna menekan penyebaran COVID-19 di daerah itu.

Wali Kota Madiun Maidi mengatakan penguatan 3T tersebut menindaklanjuti Instruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 27/2021 tentang PPKM Level 4, 3, dan 2 COVID-19 di wilayah Jawa-Bali yang berlaku hingga 9 Agustus mendatang. Adapun, Kota Madiun masuk dalam daerah di Jawa Timur yang wajib menerapkan PPKMlevel 4.

"Semakin cepat ditemukan, semakin cepat disembuhkan. Kota Madiun punya banyak tempat untuk perawatan," ujarnya, Selasa (3/8).

Sesuai data, Pemkot Madiun telah melakukan pelacakan lebih dari 1.000 orang dalam 10 hari terakhir saat penerapan PPKM. Upaya tersebut akan terus dimasifkan. Menurut dia, tingginya kasus aktif di Kota Madiun saat ini terjadi sebagai upaya pemkot setempat menggalakkan pelacakan kasus.

Dengan begitu, pasien terkonfirmasi, baik dengan gejala maupun atau tanpa gejala segera terdeteksi sehingga langsung dilakukan perawatan. Pelacakan tersebut didukung keberadaan Rumah Sakit Lapangan (RSL) di Asrama Haji Kota Madiun yang berkapasitas 182 tempat tidur (TT) serta tempat isolasi tenaga kesehatan (nakes) dan ASN di Rusunawa II berkapasitas 88 TT.

Pemkot Madiun juga menyediakan tempat isolasi cadangan dengan memanfaatkan 10 bangunan SD dan SMP yang terdekat dengan enam puskesmasdi wilayahnya dengan kapasitas hingga 700 TT.

Kapolres Madiun Kota AKBP Dewa Putu Eka Darmawan menambahkan pihaknya akan memberikan dukungan kepada pemerintah untukpelacakan kasus dengan melibatkan anggota bhabinkamtibmas di masing-masing kelurahan.

Forkopimda terus meminta warga Kota Madiun disiplin dalam menjaga protokol kesehatan, sehingga kasus penularan COVID-19 dapat dicegah.Secara total kasus COVID-19 di Kota Madiun hingga Selasa (3/8) mencapai 5.764 orang. Dari jumlah itu, 4.564 orang di antaranya telah sembuh, 836 lainnya masih dalam perawatan, dan 364 orang meninggal dunia. Tambahan kasus per Selasa ini, konfirmasi baru 68 orang, sembuh 87 orang, dan meninggal dunia 12 orang.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement