Rabu 11 Aug 2021 16:39 WIB

Sleman Diharap Terakhir Terapkan PPKM Level Empat

Penularan covid mulai turun meskipun belum terlalu signifikan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo.
Foto: @KustiniKSP
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah kembali memperpanjang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level empat 10-16 Agustus 2021. Bupati Sleman, DIY, Kustini Purnomo berharap, ini jadi perpanjangan PPKM Level IV yang terakhir.

Ia mengatakan, pengurangan level PPKM agar dunia usaha di Sleman dapat bergerak dan bangkit. Kustini menilai, berbagai sektor dari dunia usaha bisa kembali bergeliat kalau PPKM level empat ini jadi yang terakhir diterapkan.

Salah satunya sektor perekonomian seperti pariwisata, industri, dan rumah makan yang selama ini jadi usaha masyarakat. Meski begitu, ia menekankan, PPKM merupakan usaha serius guna memutus mata rantai covid dari sisi kesehatan.

"Jika pandemi ini sudah berakhir kita sama-sama lakukan perbaikan kepada seluruh sektor, termasuk perekonomian. Jadi, saya harap masyarakat dapat memahami esensi dari PPKM ini," kata Kustini, Rabu (11/8).

Terlebih, lanjut Kustini, di Sleman, penularan covid mulai turun meskipun belum terlalu signifikan. Pada pertengahan Agustus, penambahan kasus mulai di bawah 500 kasus per hari, turun dari Juli dengan penambahan selalu di atas 500 kasus.

Kemudian, Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur di RS berada di angka 65-70 persen dari sebelumnya yang pernah mencapai 95-100 persen. Selain itu, ia menerangkan, capaian vaksinasi Sleman telah mencapai 40 persen.

Persentase tersebut sudah mencangkup tenaga medis, tenaga kesehatan, petugas pelayanan publik, dan warga lanjut usia (lansia). Target peserta vaksin juga sudah diperluas menyasar pelajar usia 12-17 tahun, pra lansia dan lansia.

Kustini juga berharap, semua itu bisa menjadi poin pertimbangan PPKM level empat di Sleman tidak kembali diperpanjang usai 16 Agustus. Terutama, dengan tinggi antusiasme masyarakat mendapatkan vaksinasi dan perubahan positif lain.

"Antusiasme masyarakat yang tinggi untuk vaksin ini jadi poin penting. Artinya, mereka sadar agar dapat mengakhiri pandemi dan bisa kembali beraktivitas normal dengan vaksin dan selalu menerapkan protokol kesehatan," ujar Kustini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement