Rabu 18 Aug 2021 17:44 WIB

Pasien Isoman di Kota Malang Dipindahkan ke Layanan Isoter

Ada nakes yang standby selama 24 jam untuk memantau kondisi pasien

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Pekerja mempersiapkan ruang Isolasi terpusat untuk penanganan pasien Covid-19.
Foto: Antara/Ardiansyah
Pekerja mempersiapkan ruang Isolasi terpusat untuk penanganan pasien Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sejumlah pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah mulai dipindahkan ke layanan isolasi terpusat (isoter). Langkah ini bertujuan guna mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan keluarga pasien.

Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, pihaknya telah memindahkan 200-an pasien isoman menuju isoter milik Pemkot Malang. Dari total tersebut, 130 pasien dipindahkan ke layanan isoter. Sementara untuk 70 pasien isoman lainnya dipindahkan ke RS Lapangan (RSL) Idjen Boulevard.

"Dan saat ini memang BOR (Bed Occupancy Ratio) di RSL sedang mencukupi untuk menampung pasien" kata Sutiaji di Kota Malang, Rabu (18/8).

Menurut dia, pemindahan pasien isoman ke layanan isoter dilatarbelakangi keinginan mengurangi penyebaran Covid 19. Hal ini juga sebagai tindak lanjut instruksi dari Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Panjaitan saat meninjau pelaksanaan PPKM Level 4 di wilayah Malang Raya.

Pemerintah pusat memintanya segera memindahkan pasien isoman ke isoter dalam waktu dua pekan. Sutiaji menegaskan, pihaknya akan melaksanaan pemindahan pasien isoman ke isoter secara persuasif dengan komunikasi yang baik. Kemudian juga akan dilaksanakan secara terus menerus dan bertahap.

Hal terpenting, kata Sutiaji, pemerintah harus dapat meyakinkan pasien bahwa berada di isoter itu lebih baik daripada isoman. Pasien isoman akan lebih terpantau kondisi kesehatannya jika berada di isoter. "Ini karena ada nakes yang standby selama 24 jam untuk memantau kondisi pasien," katanya.

Sebelumnya, Wali Kota Malang bersama jajaran pemerintahan Malang Raya menghadiri Apel Gelar Pasukan Secara Serentak Dalam Rangka Pemindahan Isoman Menuju Isoter di Wilayah Malang Raya. Kegiatan ini diselenggarakan pada Rabu (18/8) di Lapangan Parade Rampal, Kelurahan Kesatrian Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Bertindak sebagai pimpinan Apel Danrem 083/Baladhika Jaya, Kolonel Inf Irwan Subekti menegaskan, pelaksanaan apel gelar pasukan merupakan momen yang sangat tepat dan strategis. Hal ini terutama dalam upaya penanganan wabah Covid-19 yang sedang merebak.

Irwan menilai kegiatan ini mustahil dapat dilakukan tanpa adanya kerja sama semua unsur yang tergabung dalam Satgas Penanganan Covid 19. Oleh karena itu, pihaknya melaksanakan apel gelar untuk mengecek sejauh mana kesiapan Malang Ray.

"Dalam hal ini, baik dari segi personil, materil, sarana, dan prasarana serta kelengkapannya," kata dia menambahkan.

Untuk diketahui, sebagian besar pasien isolasi mandiri (isoman) di Malang Raya diminta masuk ke layanan isolasi terpusat (isoter). Langkah ini bertujuan agar kesehatan pasien bisa terpantau dengan baik.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, langkah isoter sangat penting dilakukan di daerah. Jika ada masyarakat yang terpapar Covid-19, maka diharapkan bisa segera dibawa ke isoter.

"Di sini ada dokternya, ada makannya, ada obatnya, pengecekannya, ada semua dan tidak menularkan ke keluarga kita," ungkapnya saat meninjau sejumlah tempat penanganan Covid-19 di Malang Raya, Jumat (13/8).

Penekanan yang diuraikan Luhut tidak lepas dari keberadaan varian delta. Varian ini dinilai sangat berbahaya karena bisa menyerang pernapasan. Jika saturasi oksigen seseorang sudah mendekati angka 80, maka akan sulit ditolong nantinya.

"Kalau di rumah obatnya belum tentu ada, dokter enggak ada, Nakes ndak ada, ngurus saturasi oksigen tidak ada, oksigen sendiri kalau diperlukan tidak ada. Di sini semua ada," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement