Senin 23 Aug 2021 17:07 WIB

Hampir Seluruh Pasien Isoman Sudah Dipindahkan ke Isoter

Saat ini kapasitas isoter di Malang sekitar 500 tempat tidur

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Andi Nur Aminah
Wali Kota Malang, Sutiaji (tengah)
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Wali Kota Malang, Sutiaji (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Hampir seluruh pasien isolasi mandiri (isoman) di Kota Malang sudah dipindahkan ke fasilitas isolasi terpusat (isoter). Langkah ini dilakukan setelah pemerintah pusat mendorong Kota Malang segera melaksanakan kebijakan tersebut. 

Wali Kota Malang Sutiaji mengungkapkan, saat ini kapasitas isoter di daerahnya sekitar 500 tempat tidur. Sementara untuk jumlah pasien yang sedang menjalani isoman sekitar 300 orang. Dari total tersebut, beberapa di antaranya telah dipindahkan ke layanan isoter milik Pemkot Malang. 

Baca Juga

Lebih detail, 230 pasien isoman sudah dipindahkan ke layanan isoter (safe house). Fasilitas safe house tercatat memiliki kapasitas 250 tempat tidur untuk pasien tanpa gejala atau gejala ringan. 

Selain safe house, Pemkot Malang juga telah mempersiapkan layanan isoter di tempat lainnya. Yakni, 185 tempat tidur di salah satu hotel Kota Malang dan 50 tempat tidur di rumah teduh. "Dan di SKB (Sanggar Kegiatan Belajar), ada 50 (tempat tidur)," kata Sutiaji kepada wartawan di Kota Malang, Senin (23/8).

Menurut Sutiaji, tidak ada penolakan dari pasien isoman saat dipindahkan ke isoter. Mereka memahami langkah tersebut penting dilakukan guna memutus penyebaran Covid-19 di lingkungan keluarga.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI, Luhut Binsar Pandjaitan meminta pemerintah Malang Raya segera melakukan pemindahan pasien isoman ke isoter. Jika ada masyarakat yang terpapar Covid-19, maka diharapakan bisa segera dibawa ke isoter. "Di sini ada dokternya, ada makannya, ada obatnya, pengecekannya, ada semua dan tidak menularkan ke keluarga kita," ungkapnya saat meninjau sejumlah tempat penanganan Covid-19 di Malang Raya, Jumat (13/8).

Penekanan yang diuraikan Luhut tidak lepas dari keberadaan varian delta. Varian ini dinilai sangat berbahaya karena bisa menyerang pernapasan. Jika saturasi oksigen seseorang sudah mendekati angka 80, maka akan sulit ditolong nantinya.

"Kalau di rumah obatnya belum tentu ada, dokter enggak ada, nakes eggak ada, ngurus saturasi oksigen tidak ada, oksigen sendiri kalau diperlukan tidak ada. Di sini semua ada," ucap dia.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement