Selasa 24 Aug 2021 15:07 WIB

Sejumlah Sekolah di Solo Nekat Hadirkan Siswa ke Sekolah

Dinas Pendidikan langsung mengingatkan kepada kepala sekolah untuk hentikan kegiatan.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Muhammad Fakhruddin
Sejumlah Sekolah di Solo Nekat Hadirkan Siswa ke Sekolah (ilustrasi).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Sejumlah Sekolah di Solo Nekat Hadirkan Siswa ke Sekolah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Sejumlah sekolah di Kota Solo diketahui nekat menghadirkan siswanya ke sekolah. Padahal, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo masih belum mengizinkan lantaran masih diterapkannya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Etty Retnowati, mengakui adanya laporan dari masyarakat terkait sekolah yang menghadirkan siswa ke sekolah. Dinas Pendidikan langsung mengingatkan kepada kepala sekolah untuk menghentikan kegiatan tersebut.

"Kemarin TK ada satu, SD ada, tidak banyak. Mohon maaf semua swasta. Ya saya minta kepala sekolah untuk menghentikan," kata Etty kepada wartawan, Selasa (24/8).

Dia menegaskan, sampai saat ini kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah belum diperbolehkan. Dia meminta kepada semua sekolah untuk menaati aturan tersebut.

"PTM belum boleh. Nunggu sampai kira-kira level 3. Kami minta sekolah menaati aturan," imbuh Etty.

Salah satu sekolah yang menghadirkan siswa yakni SMP Al Irsyad yang berlokasi di Jalan Kapten Mulyadi, Kelurahan Kedung Lumbu, Kecamatan Pasar Kliwon. Sekolah tersebut menghadirkan 50 siswa untuk mengecek hafalan Alquran pada Selasa (24/8).

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, dan Kepala Dinas Pendidikan langsung mendatangi lokasi. Gibran meminta agar seluruh siswa dan guru diswab sebelum diperbolehkan pulang.

Etty menyatakan sudah mengecek kegiatan di SMP Al Irsyad hanya untuk hafalan. "Tapi memang cukup banyak anak. Bukan PTM hanya hafalan, hari ini saja. Kan siswanya 130 orang, ini tadi 50 anak," ucap Etty.

Etty langsung meminta kepala sekolah untuk menghentikan kegiatan dan meminta para siswa untuk pulang setelah dilakukan swab antigen.

Menurutnya, kejadian tersebut termasuk pelanggaran karena tidak ada koordinasi maupun konsultask kepada Dinas Pendidikan. Dia menyebut, Kepala Bidang SMP Disdik Solo sebelumnya sudah mendapat laporan terkait rencana menghadirkan siswa di SMP Al Irsyad. "Kepala sekolah sudah diingatkan kemarin dan sudah dibatalkan, ternyata hari ini masih ada anak ke sekolah," ujarnya.

Sementara itu, Kepala SMP Al Irsyad, Arif Budi Santoso, mengaku telah menghentikan kegiatan para siswa di sekolah tersebut. Setelah tes swab antigen, para siswa diminta untuk pulang.

"Hanya satu hari ini untuk mengecek hafalan Alquran, selama pandemi baru kali ini. Sebelumnya pembelajaran secara daring," terang Arif kepada wartawan.

Dia menyebut, 50 siswa yang masuk tersebut terdiri dari kelas VII dan VIII. Dia mengakui belum melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan.

"Kalau lewat daring kan mungkin kurang validitasnya. Kayak kemampuan hafalan itu kurang terus kemudian mintanya sekali ini saja, saya agak takut juga. Atas permintaan sebagian orang tua murid," papar Arif.

Arif mengakui, sebagian besar orang tua murid memang mendesak untuk segera digelar PTM. Namun, lantaran aturan belum membolehkan, maka sekolah memberikan pengertian kepada orang tua murid.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menegaskan PTM belum bisa digelar lantaran Solo masih masuk PPKM Level 4. Dia meminta kepada para orang tua murid dan sekolah agar sabar sampai semua siswa mendapatkan vaksinasi Covid-19.

"Saya tahu orang tua murid, kepala sekolah, guru-guru semuanya semangat untuk segera PTM. Tapi sekali lagi, anak-anak ini kan penerus bangsa harus kita prioritaskan, harus kita lindungi. Jadi jangan langsung dimasukkan sekolah nanti kalau kenapa-kenapa kita yang rugi," ungkap Gibran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement