Selasa 24 Aug 2021 23:18 WIB

Pemkot Yogya Terus Percepat Vaksinasi untuk Pelajar

Sebagai persiapan untuk menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM).

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pemeriksaan kesehatan sebelum vaksinasi Covid-19 untuk pelajar sekolah di Yogyakarta, Selasa (24/8). Sebanyak seribu dosis vaksin Covid-19 Sinovac disiapkan pada vaksinasi massal khusus pelajar ini. Untuk Kota Yogyakarta capaian vaksinasi Covid-19 pelajar sudah mencapai 30 persen dari total target pelajar sekitar 24 ribu orang.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pemeriksaan kesehatan sebelum vaksinasi Covid-19 untuk pelajar sekolah di Yogyakarta, Selasa (24/8). Sebanyak seribu dosis vaksin Covid-19 Sinovac disiapkan pada vaksinasi massal khusus pelajar ini. Untuk Kota Yogyakarta capaian vaksinasi Covid-19 pelajar sudah mencapai 30 persen dari total target pelajar sekitar 24 ribu orang.

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus mempercepat vaksinasi Covid-19 untuk pelajar. Vaksinasi pelajar ini dipercepat dengan pelaksanaan vaksinasi secara berkesinambungan di sentra-sentra vaksinasi yang sudah disediakan.

Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan, percepatan vaksinasi terhadap pelajar ini juga sebagai persiapan untuk menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM). Setidaknya, kata Haryadi, salah satu syarat untuk menggelar PTM yakni dengan capaian vaksinasi pelajar sebesar 70 persen.

"Target kita seluruh pelajar yang bersekolah di Kota Yogya sudah tervaksin, minimal 70 persen. Itu adalah langkah awal kita untuk menentukan strategi untuk melakukan KBM (kegiatan belajar mengajar) dengan metode tatap muka," kata Haryadi di Yogyakarta, Selasa (24/8).

Haryadi menyebut, secara teknis pihaknya sudah siap untuk menggelar PTM. Untuk sarana dan prasarana penunjang terlaksananya protokol kesehatan juga sudah disediakan.

Seperti tempat cuci tangan, hand sanitizer hingga alat untuk pengecekan suhu di tiap sekolah. "Secara teknis kami sudah siap, misalnya jumlah bangku dan meja. Keterisian bangku sudah 50 persen dari yang sebelumnya satu meja dua bangku, sekarang satu meja satu bangku," ujarnya.

Terkait dengan pengaturan masuk peserta didik, disiapkan strategi dengan sistem nomor induk ganjil dan genap. Haryadi menjelaskan, peserta didik dengan nomor induk ganjil dan genap akan menghadiri kelas pada hari yang berbeda.

"Nomor induk ganjil masuknya hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Untuk siswa dengan nomor induk genap masuk di hari Senin, Rabu dan Jumat," jelas Haryadi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori sebelumnya mengatakan, pihaknya belum akan memulai pelaksanaan PTM di masa PPKM level 4. Pasalnya, penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 masih fluktuatif.

Sehingga, dikhawatirkan dengan adanya PTM saat ini akan menyebabkan munculnya klaster baru penularan Covid-19 di Kota Yogyakarta. "PTM belum, sekarang kondisi masih seperti ini, belum berani," kata Budi kepada Republika melalui sambungan telepon, Senin (23/8).

Terkait dengan vaksinasi Covid-19 untuk pelajar, di Kota Yogyakarta baru mencapai sekitar 30 persen. Budi menyebut, total pelajar yang divaksinasi sendiri mencapai lebih dari 24 ribu orang.

Percepatan vaksinasi dengan membuat sentra-sentra vaksinasi di sekolah pun dilakukan, agar seluruh pelajar sudah tervaksin sebelum pembelajaran tatap muka (PTM) direncanakan untuk dimulai. "Sekitar 8.000-an yang sudah tervaksin atau 30 persen," ujarnya.

Budi menjelaskan, 30 persen pelajar yang sudah tervaksinasi tersebut merupakan penyuntikan dosis pertama. Sementara, untuk suntikan dosis kedua ditargetkan selesai pekan ini. "Total ada 65 SMP yang muridnya menjalani vaksinasi," jelas Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement