Rabu 25 Aug 2021 14:15 WIB

Pemkot Solo Bangun Kembali Rusunawa Semanggi

Rusunawa tersebut terdiri dari dua blok yang dihuni sebanyak 195 KK.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Yusuf Assidiq
Rusunawa Semanggi, Solo, Jawa Tengah.
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Rusunawa Semanggi, Solo, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, berencana membangun kembali rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Semanggi di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon. Bangunan rusunawa tersebut dinilai sudah tidak layak konstruksinya sehingga jika tidak diperbarui dikhawatirkan membahayakan penghuninya.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyatakan telah menemui dan menjelaskan kepada perwakilan penghuni dan pengelola rusunawa terkait rencana pembangunan ulang tersebut.

"Yang jelas setelah kami audit ini bangunannya sudah tidak layak dan membahayakan penghuninya. Makanya ini harus segera kami perbarui lagi biar mereka nanti bisa menempati rusun yang lebih layak," kata Gibran kepada wartawan, Selasa (24/8).

Gibran menyebut, Rusunawa Semanggi sudah berusia lebih dari 10 tahun. Dia menilai konstruksi bangunan sudah tidak kuat dan tidak layak untuk dihuni. Rusunawa tersebut terdiri dari dua blok yang dihuni sebanyak 195 KK.

Gibran menegaskan, pemkot berkomitmen nantinya 100 persen penghuni lama bisa kembali menghuni bangunan baru rusunawa itu. Selain itu, pemkot juga akan memberikan kompensasi dan mencarikan tempat tinggal sementara bagi penghuni rusunawa selama proses pembangunan ulang.

"Saya sudah komitmen, dua blok yang kita perbarui nanti warganya akan bisa kembali lagi ke situ. Untuk masalah kompensasi dan lain-lain baru kami hitung. Tidak ada yang kami telantarkan," jelas Gibran.

Sementara itu, perwakilan penghuni Rusunawa Semanggi, Sunarto, mengatakan sudah ada sosialisasi terkait rencana pembangunan ulang rusunawa ini. Menurutnya, kondisi rusun selama ini tidak ada keluhan secara langsung dari para penghuni.

Ia mengakui memang ada beberapa tembok yang jebol, terutama yang terletak di luar lantaran terkikis hujan. Menurutnya kerusakan tersebut lantaran usia bangunan yang lebih dari 10 tahun.

"Pada prinsipnya tidak ada masalah. Ke depannya sudah ditetapkan bahwasanya yang menempati rusun itu akan dikembalikan lagi. Terus kemudian nanti kalau betul-betul deadline pengosongan sudah ada, dari pihak warga akan mendapatkan kompensasi sewa rumah yang di luar," terang Sunarto yang juga ketua RT 06/RW 02 Mojo.

Sunarto mengungkapkan, warga sempat resah dengan adanya rencana pembangunan ulang lantaran terkesan dadakan dan adanya informasi simpang siur. Namun, setelah ada informasi yang jelas, saat ini warga sudah merasa lega.

"Artinya apa yang menjadi kemauan warga sudah terjawab. Kekhawatiran tidak ada karena sudah dijawab secara langsung. Pak Wali juga menyampaikan agar warga tidak usah dan khawatir. Nanti tetap akan dipertanggungjawabkan sesuai aturan yang ada," imbuhnya.

Sunarto berharap, bangunan rusunawa yang baru nantinya lebih bagus dan lebih layak huni. "Tadi dijanjikan akan dibikin yang lebih layak lagi, lebih nyaman lagi, tidak seperti itu, tidak dianggap kumuh, dan sebagainya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement