Rabu 25 Aug 2021 17:23 WIB

Kunjungan Warga Surabaya Pengaruhi Okupansi Hotel Kota Batu

Tingkat okupansi hotel di Malang sedikit meningkat dibandingkan sebelumnya.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Andi Nur Aminah
Karyawan merapikan kamar sebuah hotel (ilustrasi)
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Karyawan merapikan kamar sebuah hotel (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kunjungan warga Surabaya memberikan pengaruh cukup baik untuk okupansi hotel di Kota Batu. Hal ini terutama setelah Surabaya ditetapkan turun menjadi level 3. 

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Sujud Hariadi mengaku, tingkat okupansi hotel di daerahnya sedikit meningkat dibandingkan sebelumnya. Namun presentasenya masih jauh apabila destinasi wisata sudah dibuka. "Kemarin hampir nol persen, sekarang 10 hingga 20 persen, ada peningkatan kemarin, padahal ini belum buka destinasi wisata," ucap Sujud saat dihubungi wartawan, Rabu (25/8).

Baca Juga

Mengingat destinasi wisata belum dibuka, wisatawan lebih memilih menghabiskan waktunya di hotel-hotel Kota Batu. Beberapa ada pula yang sekadar jalan-jalan biasa di sekitar Kota Batu tanpa mengunjungi tempat wisata. Kemudian juga terdapat wisatawan yang memilih belanja bunga di beberapa lokasi.

Dari seluruh hotel di Kota Batu, 90 persen di antaranya sudah beroperasi kembali. Kemudian sekitar 12 hotel masih belum beroperasi karena terhambat oleh persaingan yang cukup ketat. "Jadi ketika jumlah permintaan belum banyak sedangkan suplainya terlalu besar, jelas kewalahan sehingga ada sebagian yang masih menutup," ungkapnya.

Di sisi lain, banyak pengelola hotel yang berusaha mencari cara agar tidak memutuskan PHK. Salah satunya dengan membagi waktu kerja karyawan selama sebulan. Langkah ini tentu saja menyebabkan gaji yang diterima karyawan belum penuh.

Dengan adanya kondisi tersebut, Sujud berharap, pemerintah bisa mengurangi bahkan menghapus pajak. Hal ini penting dilakukan demi menyelamatkan pergerakan ekonomi di Kota Batu.

"Karena tanggal 31 (Agustus) nanti level 4 atau level 3 tetap enggak bisa buka dan tiket kunjungan belum bisa maksimal. Okelah kita tamu-tamu staycation hotel tertentu tapi itu hanya beberapa orang," jelasnya.

Untuk diketahui, saat ini Kota Batu berada dalam satu aglomerasi dengan Kota Malang dan Kabupaten Malang. Situasi ini menyebabkan Kota Batu masih harus menerapkan kebijakan PPKM Level 4.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement