Jumat 27 Aug 2021 23:13 WIB

ASN Pemprov Jateng Borong 1,1 Ton Cabai untuk Bantu Petani

Cabai tersebut dibeli dengan harga pantas untuk membantu para petani.

Pedagang cabai melayani pembeli (ilustrasi)
Foto: Prayogi/Republika.
Pedagang cabai melayani pembeli (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memborong sebanyak 1,1 ton cabai milik petani. Cabai tersebut dibeli dengan harga pantas untuk membantu para petani yang mengalami kerugian akibat harga anjlok.

"Pembelian cabai langsung dari petani ini sebagai tindak lanjut dari instruksi Bapak Gubernur untuk membantu petani saat harga cabai anjlok," kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Jateng Peni Rahayu di Semarang, Jumat (27/8).

Baca Juga

Ia mengungkapkan, ASN Pemprov Jateng telah membeli cabai sebanyak 810 kilogram cabai pada Kamis (26/8) dan hari ini (Jumat) kembali melakukan hal serupa sebanyak 300 kg cabai sehingga total tercatat 1,1 ton cabai. "Cabai yang dibeli dari petani itu dibagi menjadi paket-paket kecil, satu paket berisi 1 kg cabai keriting dan 1 kg cabai rawit merah dijual seharga Rp 20 ribu," ujarnya.

Selain ASN di lingkungan Pemprov Jateng, aksi borong cabai dari petani akan dilakukan ASN di kabupaten/kota sebagai tindak lanjut surat imbauan Sekda Jateng kepada bupati/wali kota. "Pak Sekda sudah mengeluarkan surat kepada bupati/wali kota terkait imbauan membeli cabai petani. Untuk Pemprov Jateng, pembelian cabai petani akan dikoordinasikan Distanbun dan Dishanpan," katanya.

Sebelumnya diwartakan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta ASN untuk memborong cabai yang harga jual di pasaran saat ini anjlok menjadi Rp 7.000 per kilogram. Harga cabai rawit di tingkat petani di sejumlah daerah di Jawa Tengah dalam satu bulan terakhir anjlok sehingga petani terancam merugi.

Pada bulan Juli 2021 harga cabai rawit mencapai Rp 40 ribu per kilogram. Namun berangsur turun yang sekarang ini di tingkat petani hanya Rp 5.500 hingga Rp 7.000 per kilogram.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement