Senin 30 Aug 2021 22:39 WIB

Relawan Muhammadiyah Diminta Berperilaku Ihsan dan Itqan

Ketika ihsan dan itqan dipasangkan akan menjadi sesuatu yang berbeda.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Tim MDMC Kulon Progo harus melalui jalan yang terjal dan mengarungi sungai untuk tiba di permakaman yang disediakan keluarga pasien positif Covid-19.
Foto: DOK MUHAMMADIYAH
Tim MDMC Kulon Progo harus melalui jalan yang terjal dan mengarungi sungai untuk tiba di permakaman yang disediakan keluarga pasien positif Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Ketua MDMC, Budi Setiawan menilai, menjadi relawan kemanusiaan, khususnya relawan Muhammadiyah harus dilakukan dengan ihsan dan itqan. Sebab, jadi relawan tidak bisa cuma dilakukan secara asal dan sekadar menolong orang lain.

Ia menuturkan, menjadi relawan Muhammadiyah, selain membantu sesama juga penting dilakukan dengan ihsan dan itqan. Menurut Budi, ketika ihsan dan itqan dipasangkan akan menjadi sesuatu yang berbeda, tidak cuma merampungkan tugas-tugas yang ada.

Tapi, ada tuntutan ihsan, melakukan amal melalui cara yang terbaik. Itulah yang harus dilakukan ikhlas dan benar. Secara praktis, dapat dimaknai sebagai sikap melakukan suatu amal dengan memperhatikan hal-hal yang dapat menyempurnakannya.

"Seseorang yang sadar dan sukarela sumbangkan waktu, pikiran, tenaga dan keahlian menolong orang lain, itulah relawan. Ini harus menjadi pemahaman yang terus hidup dalam pribadi relawan," kata Budi dalam Pengajian MCCC PP Muhammadiyah, Senin (30/8).

Sedangkan, itqan berarti melakukan amal secara efektif dan efisien, sehingga dapat terselesaikan secara optimal dari segi proses dan waktu. Budi menekankan, orang yang ihsan dan itqan sebelum melakukan amal sudah menghitung yang akan terjadi.

Bentuk amal ihsan dan itqan dilakukan dengan cara terbaik, benar, kokoh dan harus selesai, tidak tergesa ke hal-hal lain sebelum selesai. Relawan ihsan dan itqan terorganisir dan terstruktur, melaksanakan konsolidasi dan menyusu program kerja.

"Ada program kerja yang bisa dilaksanakan, terakhir monitoring serta evaluasi," ujar Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement