Rabu 01 Sep 2021 13:31 WIB

27.253 Warga Wonogiri Terdampak Kekeringan, Sulit Air Bersih

Warga mulai terdampak musim kemarau yang terus mempengaruhi sumber-sumber air bersih.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Mas Alamil Huda
Ilustrasi kekeringan.
Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Ilustrasi kekeringan.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Sedikitnya 27.253 jiwa atau 8.214 kepala keluarga (KK) yang tersebar di 30 desa yang ada di wilayah Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, mulai kesulitan mengakses air bersih bagi berbagai kebutuhan rumah tangga. Lingkungan tempat ribuan KK tersebut mulai terdampak musim kemarau yang terus mempengaruhi sumber-sumber air bersih, yang selama ini jamak mereka manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Hadi Santoso, mengatakan, di wilayah Kabupaten Wonogiri saat ini sudah ada 30 desa di delapan kecamatan yang rentan terdampak bencaaana kekeringan akibat musim kemarau tahun ini. Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, dari 30 desa tersebut setidaknya ada sebanyak 8.214 KK dengan populasi penduduk mencapai 27.253 jiwa.

“Sehingga, dukungan berupa bantuan air bersih sangat mereka butuhkan untuk dimanfaatkan bagi keperluan sehari- hari,” ungkap legislator Partai keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah ini, di Semarang, Rabu (1/9).

Guna membantu sebagian warga yang membutuhkan dukungan pasokan air bersih tersebut, lanjutnya, para kader PKS Jawa Tengah telah menyalurkan bantuan air bersih ke wilayah Kecamatan Paranggupito, pada awal pekan kemarin, dalam rangka momentum HUT Kemerdkaan RI ke-76.

Bantuan sebanyak sebanyak 76 tangki air bersih tersebut telah didistribusikan ke wilayah Desa Songbledek, salah satu desa terdampak musim kemarau paling parah di wilayah Kecamatan Paranggupito.  

“Bantuan tersebut sekaligus menjadi bagian dari program nasional PKS berupa pembagian 1,7 juta sembako di seluruh Indonesia dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-76,” tambah Wakil Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah tersebut.

Akibat dampak musim kemarau kali ini, masih lanjut Hadi Santoso, problem kesulitan air bersih bagi kebutuhan sehari-hari juga mulai dirasakan warga lain, yang berada di wilayah Provinsi Jawa Tengah.

Tidak hanya warga yang berada di wilayah Kabupaten Wonogiri saja, beberapa warga di Kabupaten lain dalam beberapa pekan terakhir juga mulai merasakan sulitnya akses air bersih untuk keperluan sehari-hari.

“Terkait hal itu, kami juga meminta agar masing-masing pemerintah daerah, khususnya di daerah yang kerap mengalami krisis air bersih di musim kemarau untuk sigap dalam menangani persoalan masyarakat tersebut,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement