Rabu 01 Sep 2021 19:56 WIB

Warga Sleman Penerima Ganti Rugi Tol Disarankan Buka Usaha

Kustini mengimbau warga bijak menggunakan uangnya.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Warga Sleman Penerima Ganti Rugi Tol Disarankan Buka Usaha (ilustrasi).
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Warga Sleman Penerima Ganti Rugi Tol Disarankan Buka Usaha (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Sejumlah warga Sleman mendadak jadi miliarder usai mendapatkan uang ganti rugi lahan terdampak tol Solo-Yogya dan Yogya-Bawen beberapa waktu terakhir. Bupati Sleman, Kustini Purnomo, berpesan agar warga bijak membelanjakan uangnya.

Salah satunya warga Padukuhan Sanggrahan dan Pundong, Kalurahan Tirtoadi. Yang mana, mayoritas sampai 96 persen warga yang ada di padukuhan tersebut sudah mendapatkan uang ganti rugi yang telah dilakukan sejak 19 Agustus 2021 lalu.

Jumlah bidang di Tirtoadi yang terdampak pembangunan tol Yogya-Bawen mencapai 260 bidang. Dari data lapangan terdapat warga yang menerima ganti rugi mencapai angka Rp 12,5 miliar. Karenanya, Kustini mengimbau warga bijak menggunakan uangnya.

"Penggunaan uang harus disesuaikan kebutuhan masing-masing warga. Tentunya, akan ada warga yang memiliki uang banyak. Kami berpesan, gunakan itu sebaik-sebaiknya, jangan boros," kata Kustini, Rabu (1/9).

Kustini mengingatkan, yang menjadi prioritas pertama penerima ganti rugi bagi yang rumahnya terdampak tidak lain mencari hunian baru. Maka itu, ia berharap, setelah mendapatkan lokasi pengganti warga baru bisa memikirkan kebutuhan-kebutuhan lain.

Contohnya, lanjut Kustini, warga bisa membuka usaha baru karena dengan itu mereka bisa lebih produktif untuk menjamin kelangsungan hidup pada masa depan. Baik UMKM, warung makan atau toko, sehingga diarahkan ke hal-hal produktif bukan konsumtif.

Kustini mengaku sudah mendapat laporan beberapa warga yang sudah membelanjakan uang ganti rugi untuk membeli mobil atau kebutuhan konsumtif lain. Namun, Kustini mengingatkan, agar kebutuhan primer harus tetap dijadikan prioritas utama mereka.

"Tidak apa-apa beli mobil, motor atau kebutuhan sekunder lainnya, asal kebutuhan primer seperti tempat tinggal dan tempat usaha itu sudah terpenuhi," ujar Kustini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement