Jumat 03 Sep 2021 18:02 WIB

Dengan Mobile Skrining, Puluhan Kasus TBC Ditemukan di Yogya

Pemerintah telah menargetkan Indonesia bebas TBC pada 2030.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Penyakit TBC (ilustrasi).
Foto: gsahs.nsw.gov.au
Penyakit TBC (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyediakan layanan Mobile Skrining menggunakan kendaraan untuk mendeteksi tuberkulosis (TBC). Dalam tiga bulan ini, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, sudah ditemukan 66 kasus TBC.

"66 kasus ini hasil dari skrining di tiga kemantren yakni Gondomanan, Keraton dan Mergangsan," kata Heroe, Jumat (3/9).

Heroe menyebut, pihaknya terus berkomitmen dalam menekan kasus TBC di Kota Yogyakarta. Penyediaan layanan Mobile Skrining TBC ini dilakukan dengan menggandeng tim Zero TBC untuk melacak warga masyarakat yang menderita TBC.

"Ketika sudah terkonfirmasi positif TBC akan dilakukan penanganan sesuai SOP. Dengan adanya Mobile Skrining tersebut kita berharap agar kasus TBC di Kota Yogyakarta dapat terus ditekan," ujar Heroe.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengapresiasi adanya layanan Mobile Skrining TBC ini. Hal tersebut disampaikan saat dilakukannya peninjauan langsung di Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta.

"Suatu inovasi yang patut diapresiasi adanya skrining mobile, alat di dalamnya pun sangat komplit dan memadai. Sehingga dapat melacak warga masyarakat yang menderita TBC sampai ke kampung-kampung," kata Muhadjir.

Muhadjir menyebut, pemerintah sendiri telah menargetkan Indonesia bebas TBC pada 2030. Saat ini, katanya, kasus TBC di Indonesia tercatat mencapai 860 ribu kasus. "Sesuai perintah presiden, pada tahun 2030 Indonesia sudah bersih dari kasus TBC," ujarnya.

Selain itu, Muhadjir juga menyebut bahwa layanan mobile skrining ini dapat digunakan sebagai skrining Covid-19. Terutama di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau.

"Ini juga sekaligus untuk melacak Covid-19, karena yang dijadikan sasaran yakni kondisi paru-paru. Kendaraan ini sangatlah visible, artinya bisa digunakan di wilayah yang sulit dijangkau," jelas Muhadjir.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement