Jumat 03 Sep 2021 20:33 WIB

Saat Menteri Risma Memotivasi Yatim Piatu Akibat Covid-19

Risma pun meminta kepada mereka untuk rajin belajar dan tetap punya semangat.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini saat memberi motivasi kepada anak- anak yang berstatus yatim piatu karena orang tuanya meninggal dunia akibat Covid-19, di pendopo rumah dinas Bupati Semarang, di Ungaran, Jawa Tengah, Jumat (3/9) petang.
Foto: Republika/bowo pribadi
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini saat memberi motivasi kepada anak- anak yang berstatus yatim piatu karena orang tuanya meninggal dunia akibat Covid-19, di pendopo rumah dinas Bupati Semarang, di Ungaran, Jawa Tengah, Jumat (3/9) petang.

REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN — Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini mengajak anak- anak yatim terdampak Covid-19 tetap tegar dan terus bersemangat dalam mewujudkan cita- citanya. Meski saat ini harus kehilangan kasih sayang orang tua, namun anak- anak terdampak pandemi Covid-19 tersebut tidak sendiri.

“Kalian tidak sendiri, kalian masih punya kami semua,” ungkap Mensos saat memberi motivasi kepada anak- anak yang berstatus yatim piatu karena orang tuanya meninggal dunia akibat Covid-19, di pendopo rumah dinas Bupati Semarang, di Ungaran, Jawa Tengah, Jumat (3/9) petang.

Di tengah- tengah 56 anak yang menjadi yatim piatu akibat Covid-19 dari Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Mensos mengatakan, punya pengalaman masa kecil hidup bersama 80 sampai 90 anak yatim.

Sekarang mereka sudah ada yang menjadi jenderal, ada yang sudah menjadi dokter dan ada yang menjadi polisi. “Jadi kalian jangan patah semangat dan harus tetap harus kuat anak- anakku semua,” tegasnya.

Tak lupa, mensos juga menyambangi beberapa di antaranya untuk mengetahui cita- citanya ke depan. Anak- anak yang saat ini masih duduk di bangku TK hingga SMK tersebut menjawab pertanyaan mensos. Ada yang bercita- cita ingin jadi dokter, guru dan sebagainya.

Mendengar penuturan tersebut, Risma pun meminta kepada mereka untuk rajin belajar dan tetap punya semangat untuk menyelesaikan pendidikannya. “Jangan pernah surut dan  nanti kami akan usulkan kalian semua bisa sekolah sampai selesai. Jadi kalian tidak boleh berhenti sekolah,” lanjutnya.

Ia juga meminta kepada anak- anak yatim piatu tersebut tidak boleh takut, tidak boleh minder dan berkecil hati denga situasi yang dihadapinya saat ini. Sebab setiap orang bisa menggapai masa depan yang lebih baik. Oleh karena itu anak yatim piatu tersebut tidak boleh menyerah dengan keadaan.

Karena setiap orang punya masa depan, termasuk anak- anak yang kini telah ditinggal kedua orang tuanya akibat Covid-19 tersebut. Sehingga tidak ada alasan --karena orang tua sudah tidak ada, kemudian tidak bisa.

“Kalian harus kuat dan kalau kalian kuat pasti bisa. Allah kita maha kaya, maha semuanya, bisa memberi apapun kepada kalian, tinggal kalian mau apa tidak,” lanjut mantan Wali Kota Surabaya tersebut.

Tak lupa, Risma juga berpesan agar anak- anak yatim piatu tersebut meninggalkan masalah jika menghadapi kesulitan Bahkan Risma memberikan kesempatan kepada mereka untuk menceritakan masalah- masalahnya dengan mengirimkan surat kepadanya.

Kalau ingin bercerita mengenai berbagai permasalahan yang dihadapi, Risma mempersilakan mereka untuk menulis surat kepadanya. Dengan senang hati ia akan membaca dan membalas surat tersebut.

“Kalian bisa mengirim surat kepada ibu (red; Risma), silakan dikirimkan ke alamat Jalan Salemba Raya No 28 Jakarta. Nanti ibu akan bantu menyelesaikan masalah- masalah kalian. Sebab kalian tidak sendiri, ibu akan dampingi kalian semua,” tegasnya.

Sementara itu, dalam kujungan kerja di Kabupaten Semarang, mensos tidak hanya memotivasi puluhan anak yatim piatu terdampak Covid-19. Ia juga menyerahkan bantuan atensi berupa tabungan kepada mereka. Selain anak yatim piatu, bantuan juga diberikan kepada penyandang disabilitas, di antaranya bantuan kewirausahaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement