Ahad 05 Sep 2021 16:57 WIB

Berinovasi, Waroeng Steak & Shake Tetap Tumbuh Saat Pandemi

Bisnis harus terus berinovasi dan mau mengikuti tren supaya tetap eksis.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Salah satu outlet Waroeng Steak and Shake.
Foto: Dokumen.
Salah satu outlet Waroeng Steak and Shake.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pandemi Covid-19 berdampak pada turunnya perekonomian masyarakat, tidak terkecuali pelaku kuliner di Indonesia. Namun, Waroeng Steak & Shake justru tumbuh di masa pandemi Covid-19 dengan berbagai inovasi yang dihadirkan.

Direktur PT Waroeng Steak Indonesia, Rinto mengatakan, di usia Waroeng Steak & Shake yang sudah menginjak 21 tahun pada September 2021 ini, pihaknya aktif berinovasi, termasuk selama pandemi. Bahkan, ketika PPKM darurat hingga PPKM level 4 diterapkan tidak menyurutkan semangat untuk terus berinovasi.

"Bisnis harus terus berinovasi dan mau mengikuti tren supaya tetap eksis," kata Rinto, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, belum lama ini.

Rinto menjelaskan, sudah diluncurkan 27 produk baru selama pandemi Covid-19. Produk yang diluncurkan ini terdiri dari 16 produk kategori makanan dan 11 produk kategori minuman.

Peluncuran produk-produk baru dilakukan sebagai wujud dalam memberikan manfaat kepada pelanggan. Menurut Rinto, produk-produk baru yang diluncurkan selama pandemi ini diterima dengan baik, terutama pelanggan setia Waroeng Steak & Shake.

"Waroeng Steak ini brand lokal, tumbuh dan besar karena kesetiaan pelanggan-pelanggan kami yang cinta dengan brand lokal. Sudah sepatutnya keberadaan kami memberikan manfaat yang banyak untuk mereka. Minimal untuk keluarga, teman atau saudara dari para pelanggan kami," ujarnya.

Selama pandemi ini, Waroeng Steak & Shake sudah membuka 15 cabang baru di 10 kota yang ada di Indonesia. Mulai dari Yogyakarta, Semarang, Bandung, Garut, Bogor, Tangerang, Bekasi, Jember, Padang, hingga Medan.

Hingga saat ini, total sudah ada 106 cabang Waroeng Steak & Shake yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia. Rinto menuturkan, pembukaan cabang di tengah pandemi dilakukan dengan niat untuk membuka lapangan pekerjaan.

Pasalnya, banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan dan penghasilan akibat banyaknya sektor terdampak pandemi. Dengan dibukanya cabang-cabang Waroeng Steak & Shake di berbagai daerah, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Setiap pembukaan outlet diharapkan bisa menjadi tempat mencari nafkah bagi sebagian orang, yang saat ini benar-benar membutuhkan pekerjaan guna mendapat penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup," jelas Rinto.

Selain itu, berbagi juga menjadi bagian dari Waroeng Steak & Shake untuk tetap tumbuh di masa pandemi dan PPKM. Menurut Rinto, PPKM memang berimbas pada omzet yang didapatkan.

Namun, hal tersebut tidak menyurutkan niat untuk terus berbagi di masa sulit seperti saat ini. Pihaknya pun membuat beberapa program seperti membagikan steak gratis di beberapa daerah.

Bahkan, pihaknya juga menginisiasi gerakan #SOLIDARITASDARURAT dengan membagikan seribu paket sembako gratis ke masyarakat yang terdampak PPKM.

"Paket sembako tersebut disalurkan kepada masyarakat tidak mampu, tukang sampah, tukang parkir, ojol, dan beberapa warga sekitar restoran," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement