Ahad 05 Sep 2021 19:20 WIB

Pemkot Diminta tak Hanya Keruk Saluran tapi Juga Waduk

Waduk atau bozem dikeruk agar berfungsi sebagai tempat menampung air saat hujan.

Pengendara kendaraan bermotor menerjang banjir rob di Jalan Kalimas Baru, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (29/5/2021). Pasang air laut yang tinggi menyebabkan sebagian akses jalan menuju Pelabuhan Kalimas dan penyeberangan Ujung (Surabaya)-Kamal (Madura) tersebut terendam banjir rob.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Pengendara kendaraan bermotor menerjang banjir rob di Jalan Kalimas Baru, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (29/5/2021). Pasang air laut yang tinggi menyebabkan sebagian akses jalan menuju Pelabuhan Kalimas dan penyeberangan Ujung (Surabaya)-Kamal (Madura) tersebut terendam banjir rob.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya diminta tidak hanya melakukan pengerukan saluran air (gorong-gorong) saja, tetapi juga bozem atau waduk sebagai tempat penampungan air saat musim hujan.

Anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya Buchori Imron mengatakan apa yang dilakukan Pemkot Surabaya sudah tepat dengan melakukan pengerukan endapan lumpur yang ada dalam gorong-gorong.

"Jangan sampai musim hujan tiba, baru pengerukan dilakukan, itu sudah telat," kata Buchori, Ahad (5/9).

Dia mengingatkan agar pengerukan endapan lumpur di gorong-gorong harus dikoneksikan dengan saluran lainnya. "Jangan sampai pengerukan malah jadi kubangan," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, pengerukan harus bersih agar jalan air di bawah gorong-gorong lancar. Tidak hanya itu, saluran-saluran air setiap saat juga harus dipantau dan perlu adanya intensitas perawatan.

"Jangan sampai karena kurang perawatan di bawah aliran gorong-gorong saat banjir justru menimbulkan korban jiwa, itu jangan sampai," kata politikus PPP ini.

Ia menambahkan selain endapan lumpur yang ada di bawah gorong-gorong, perlu juga pengerukan di bozem-bozem agar lebih dalam. Sehingga saat musim hujan dapat berfungsi sebagai tempat penampungan air untuk mencegah banjir.

Menyinggung anggaran pengerukan, Buchori mengatakan soal anggaran semua sudah global dengan anggaran tersendiri yang dikerjakan oleh Satgas Dina PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya.

"Itu masuk anggaran perawatan dan pemeliharaan," ujarnya.

Pemerintah Kota Surabaya sebelumnya menggiatkan pengerukan endapan lumpur menjelang musim hujan di saluran gorong-gorong di depan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Babat Jerawat, Pakal, Kota Surabaya pada Jumat (3/9).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Erna Purnawati mengatakan saluran gorong-gorong yang dari Babat Jerawat ke sisi barat memang lebih banyak endapan lumpurnya. Sebab, lumpur dari saluran yang belum selesai bergeser ke sisi timur.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement