Selasa 07 Sep 2021 13:37 WIB

Petugas Malioboro Diminta Ketat Awasi Pergerakan Wisatawan

Kapasitas pengunjung yang masuk ke Malioboro juga diatur dengan ketat.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Bilal Ramadhan
Wisatawan memadati kawasan Malioboro, Yogyakarta, Ahad (5/9/2021). Saat akhir pekan, kawasan Malioboro ramai dikunjungi wisatawan meskipun saat ini Yogyakarta masih menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.
Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko/rwa.
Wisatawan memadati kawasan Malioboro, Yogyakarta, Ahad (5/9/2021). Saat akhir pekan, kawasan Malioboro ramai dikunjungi wisatawan meskipun saat ini Yogyakarta masih menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana meminta petugas-petugas yang ada di kawasan Malioboro untuk mengawasi pergerakan wisatawan dengan ketat. Hal ini mengingat saat ini DIY sudah mulai kedatangan wisatawan, terutama di Malioboro.

Kawasan Malioboro sendiri dibuka sebagai aktivitas perekonomian. Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyebut bahwa Malioboro tidak dibuka sebagai kawasan wisata mengingat destinasi wisata belum boleh dibuka.

"Kami minta tetap mengelola Malioboro, Satgas ketat mengawasi pergerakan masyarakat kita yang ada di Malioboro, terutama terkait protokol kesehatan," kata Huda.

Huda menegaskan agar kapasitas pengunjung yang masuk ke Malioboro juga diatur dengan ketat. Jika pengunjung yang masuk sudah melebihi kapasitas, katanya, maka pengunjung yang akan masuk harus dihentikan agar tidak terjadi kerumunan.

"Kapasitas sudah dihitung, kalau sudah melebihi kapasitas maka disetop, digilir jam sekian (pengunjung) baru boleh masuk. Dikoordinasikan lebih awal agar saat mereka masuk Malioboro tidak terjadi kerumunan," jelasnya.

Huda menyebut, perekonomian DIY sudah mulai menggeliat dan Malioboro menjadi pusat kegiatan perekonomian. Walaupun begitu, katanya, pemerintah dan masyarakat harus tetap waspada agar kasus Covid-19 yang saat ini sudah turun tidak melonjak lagi seperti yang terjadi sebelumnya di DIY.

"Kita berharap ekonomi tetap berjalan, tapi protokol kesehatan tetap berjalan agar kita tidak down lagi," ujar Huda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement