Selasa 07 Sep 2021 18:31 WIB

Terus Turun, DIY Catat Positivity Rate Covid 4,73 Persen

Penambahan kasus sembuh lebih signifikan dibandingkan kasus kematian Covid-19.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Andri Saubani
Pedagang berkeliling mengambil pesanan barang pelanggan di Pasar COD Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (7/9). Pasar COD Wonosari tercipta imbas pandemi Covid-19. Di sini tempat bertemunya pemasok dan pedagang yang sudah memesan barang melalui grup WhatsApp atau telegram. Pemasok datang hanya membawa pesanan barang pedagang, selanjutnya pedagang yang mengantarkan ke rumah pelanggan. Pasar ini hanya berlangsung dari pukul 15.00 hingga pukul 17.00. Barang yang dijual beragam mulai bahan makanan hingga perlengkapan rumah tangga. Dan mayoritas yang menjadi pelaku ada perempuan.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pedagang berkeliling mengambil pesanan barang pelanggan di Pasar COD Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (7/9). Pasar COD Wonosari tercipta imbas pandemi Covid-19. Di sini tempat bertemunya pemasok dan pedagang yang sudah memesan barang melalui grup WhatsApp atau telegram. Pemasok datang hanya membawa pesanan barang pedagang, selanjutnya pedagang yang mengantarkan ke rumah pelanggan. Pasar ini hanya berlangsung dari pukul 15.00 hingga pukul 17.00. Barang yang dijual beragam mulai bahan makanan hingga perlengkapan rumah tangga. Dan mayoritas yang menjadi pelaku ada perempuan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Positivity rate Covid-19 di DIY terus turun menyusul penambahan kesembuhan yang meningkat signifikan dibandingkan kasus terkonfirmasi positif. Satgas Penanganan Covid-19 DIY mencatatkan positivity rate sebesar 4,73 persen, Selasa (7/9) ini.

Pada 7 September ini, Satgas DIY melaporkan penambahan kesembuhan Covid-19 sebesar 787 kasus. Ratusan kasus sembuh ini disumbang oleh lima kabupaten/kota, tertinggi di Kabupaten Bantul sebanyak 280 kasus sembuh.

Baca Juga

Disusul Kabupaten Sleman yang menyumbang 281 kasus sembuh, Kota Yogyakarta menyumbang 96 kasus sembuh, Kabupaten Gunungkidul menyumbang 93 kasus sembuh dan Kabupaten Kulon Progo menyumbang 37 kasus sembuh. Sehingga, total kesembuhan saat ini sudah mencapai 139.538 kasus.

"Persentase kesembuhan di DIY sudah di angka 91,73 persen," kata Kepala Bagian Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji, Selasa (7/9).

Lebih lanjut, Satgas DIY juga melaporkan penambahan 252 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. 252 kasus baru ini merupakan hasil pemeriksaan (testing) terhadap 5.328 orang.

Ditya menjelaskan, kasus baru tersebut juga disumbang oleh lima kabupaten/kota. Tertinggi di Sleman dengan 109 kasus baru, 77 kasus baru di Bantul, 37 kasus baru di Kota Yogyakarta, 23 kasus baru di Kulon Progo dan enam kasus baru di Gunungkidul.

Berdasarkan riwayat, sebagian besar kasus baru itu merupakan riwayat pelacakan (tracing) kontak kasus positif yakni 203 kasus. Sedangkan, 34 kasus baru dari riwayat periksa mandiri, dua kasus baru dari skrining karyawan kesehatan dan riwayat 13 kasus baru lainnya masih dalam penelusuran.

Secara kumulatif, total kasus positif di DIY sudah mencapai 152.114 kasus. "Untuk kasus aktif saat ini tercatat 7.580 kasus," ujar Ditya.

Sementara itu, kematian Covid-19 masih terus meningkat dengan tambahan 12 kasus pada 7 September ini. 12 kasus meninggal dunia ini terdiri dari tiga warga Gunungkidul, tiga warga Bantul, tiga warga Kota Yogyakarta, dua warga Sleman dan satu warga Kulon Progo.

Ditya menyebut, kematian Covid-19 di DIY sudah mencapai 4.996 kasus. Persentase kematian sendiri saat ini ada di angka 3,28 persen.

Terkait dengan keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di 27 rumah sakit rujukan penanganan Covid-19, saat ini ada di angka 27,4 persen. Total bed yang disediakan untuk penanganan Covid-19 saat ini sebesar 2.028 bed, yang terdiri dari 300 bed critical (ICU) dan 1.728 bed non critical (isolasi).

Artinya, 27,4 persen BOR saat ini terdiri dari 556 bed dengan rincian 112 bed critical dan 444 bed non critical. "Masing-masing BOR bed critical dan bed non critical yaitu 37,3 persen dan 25,7 persen," kata Ditya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement