REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI -- Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan vaksinasi COVID-19 pada warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kediri, sebagai upaya mempercepat capaian vaksinasi demi menekan penularan COVID-19.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan vaksinasi ini menjadi hak bagi seluruh warga negara, termasuk warga binaan Lapas Kediri. Dengan vaksinasi ini, diharapkan dapat menjadi perlindungan diri dari COVID-19, baik selama di lapas maupun saat keluar nantinya. "Mereka juga berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang sama salah satunya vaksin. Pemkot Kediri menyediakan vaksinasi untuk warga binaan di lapas," kata dia, Selasa (7/9).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Kediri Alfan Sugiyanto mengatakan Pemkot Kediri sebelumnya mendapatkan surat permohonan vaksinasi untuk warga binaan di Lapas Kediri.
"Lapas sudah mengirim surat ke Pak Wali Kota dan Dinas Kesehatan. Sebagai pelaksana, kami menjalankan kebijakan tersebut. Terlebih karena lapas ini juga merupakan tempat yang berisiko tinggi terjadinya penularan COVID-19," katanya.
Dinas Kesehatan Kota Kediri mengerahkan tim vaksinasi dari Puskesmas Wilayah Sukorame karena Lapas Kelas II A Kediri masuk dalam wilayah kerja puskesmas tersebut.Saat ini, terdapat 700 warga binaan yang berada di dalam Lapas Kediri dan 350 orang di antaranya sedang dalam verifikasi data NIK oleh lapas bersama Dispendukcapil Kota Kediri.
Dinas Kesehatan Kota Kediri masih menunggu kelengkapan administrasi warga binaan lainnya untuk keperluan vaksinasi COVID-19. Pemkot Kediri mengimbau masyarakat untuk mengurangi mobilitas demi menekan penularanCOVID-19.
Per tanggal 4 September 2021, Kota Kediri telah memasuki asesmen level 3. Namun, pemkot berharap agar masyarakat tetap berhati-hati, tidak larut dalam euforia, serta tetap menjaga jarak, memakai masker, dan mengurangi mobilitas pada lokasi yang berpotensi berkerumun.
Di Kota Kediri, hingga Senin (6/9) terdapat 3.925 orang yang terkonfirmasiCOVID-19. Ada 129 orang yang masih dirawat, 3.421 orang telah sembuh dan 375 orang telah meninggal dunia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
