Kamis 09 Sep 2021 17:59 WIB

Petugas Lapas Sidoarjo Temukan Sambungan Kabel Saat Razia

Lapas Sidoarjo merupakan bangunan lama yang dibangun pada tahun 1830.

Pengunjung diambil sidik jari dengan menggunakan teknologi digital di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Sidoarjo, Jawa Timur
Foto: Antara/Umarul Faruq
Pengunjung diambil sidik jari dengan menggunakan teknologi digital di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Sidoarjo, Jawa Timur

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Petugas Lapas Kelas IIA Sidoarjo, Jawa Timur, menemukan puluhan sambungan kabel yang berpotensi menimbulkan kebakaran saat razia di sejumlah blok hunian warga binaan pemasyarakatan.

Kepala Lapas Kelas IIA Sidoarjo Teguh Pamuji saat dikonfirmasi di sela kegiatan mengatakan sambungan kabelyang berpotensi menimbulkan kebakaran disita petugas dari blok hunian.

"Kami melakukan pemeriksaan mendetail terutama untuk instalasi listrik di dalam blok hunian menyusul adanya peristiwa kebakaran Lapas Kelas I Tanggerang, Banten," katanya.

Ia mengatakan dalam razia yang berlangsung sekitar dua jam tersebut pihaknya menemukan beberapa temuan lain, seperti sendok makan, kipas angin, satu pisau kecil, dan korek api.

"Kami akan rutin melakukan razia di dalam hunian dengan harapan bisa menjaga ketentraman dan ketertiban di dalam lapas. Mengingat Lapas Sidoarjo merupakan bangunan lama yang dibangun pada tahun 1830," katanya.

Ia mengakui Lapas Kelas IIA Sidoarjo ini memiliki masalah yang hampir sama dengan lapaslainnya di Jawa Timur, yaitu kelebihan kapasitas. "Sampai dengan hari ini jumlah warga binaan pemasyarakatan di dalam lapas sebanyak 1.157 orang dari kapasitas sebenarnya sekitar 388 orang," katanya.

Ia mengatakan kebakaran Lapas Kelas I Tangerang yang menewaskan 41 orang menjadi evaluasi tersendiri oleh Lapas Kelas II A Sidoarjo. "Untuk deteksi dini kami melakukan razia di blok-blok hunian para narapidana (napi) dan ditemukan belasan kabel sambungan listrik yang dinilai berpotensi terjadi kebakaran," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement