Kamis 16 Sep 2021 12:38 WIB

UGM Jalankan Pendampingan Kampus Sehat ke 21 Kampus

UGM menggandeng 5 perguruan tinggi menjadi pendamping program kampus sehat.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Universitas Gadjah Mada
Foto: en.wikipedia.org
Universitas Gadjah Mada

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan Pengembangan dan Penguatan Health Promoting University (HPU). UGM menggandeng lima perguruan tinggi menjadi pendamping bagi 21 perguruan tinggi mengembangkan program HPU.

Ketua HPU UGM, Prof Yayi Suryo Prabandari menerangkan, HPU jadi pendekatan untuk menciptakan lingkungan belajar dan budaya organisasi. Lalu, mendorong kesehatan, kesejahteraan, keberlanjutan, memberdayakan civitas mencapai potensi optimalnya.

Baca Juga

Di UGM HPU telah berjalan dengan tujuh tema. Aktivitas fisik, pola makan sehat, kesehatan mental, literasi kesehatan, zero narkoba, tembakau, alkohol, kekerasan, perundungan, pelecehan, serta lingkungan hidup sehat, aman, dan ramah difabel.

Melalui program pendampingan, ia berharap lebih banyak perguruan tinggi dapat menerapkan HPU dan meningkatkan derajat kesehatan di kalangan warga kampus yang meliputi dosen, mahasiswa, serta tenaga kependidikan.

"Harapannya, menyebarkan perguruan tinggi sehat dari barat-timur. Ini perlu kerja sama elemen-elemen PT karena tujuannya melindungi kesehatan dan kesejahteraan," kata Yayi, Rabu (15/9).

Perguruan tinggi yang dipilih menjadi pendamping merupakan mereka yang telah menandatangani komitmen bersama antara Kemenkes dengan pimpinan perguruan tinggi. Selanjutnya, kampus-kampus ini memiliki tim dan kegiatan kampus sehat yang masih berjalan.

Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan, dr Imran Agus Nurali, mendukung pengembangan program ini. Ia menilai, program dapat memperluas penerapan kampus sehat, dan menghasilkan angkatan kerja yang sehat.

"Di universitas sebagian besar usia produktif, diharapkan bisa jadi agen perubahan di kampusnya sendiri dan setelah lulus jadi tenaga kerja produktif," ujar Imran.

Datar perguruan tinggi yang menerima pendampingan UGM antara lain Universitas Nusa Cendana, Universitas Jember, Universitas Malahayati Lampung, Universitas Jambi, Universitas Muhammadiyah Pontianak, Universitas Halu Oleo dan UM Purwokerto.

Selanjutnya adalah Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Universitas Respati Yogyakarta, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Universitas Muhammadiyah Surakarta, dan Universitas Muhammadiyah Semarang.

Selain itu, sembilan perguruan tinggi lain akan mendapat pendampingan dari lima perguruan tinggi yang digandeng UGM. IPB mendampingi Universitas Ibnu Khaldun Bogor dan Uhamka Jakarta kemudian Unair mendampingi UN Malang dan UN Surabaya.

Universitas Lambung Mangkurat mendampingi Universitas Mulawarman dan Universitas Palangka Raya. Universitas Sumut mendampingi UIN Sumut. Lalu, Poltekkes Yogyakarta akan dampingi Universitas Jenderal Soedirman dan Universitas Islam Sultan Agung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement