Ahad 19 Sep 2021 14:29 WIB

311 Mahasiswa UGM Terima Beasiswa Dato' Dr. Low Tuck Kwong

Donasi tersebut didonasikan sebagai Dana Abadi UGM.

 Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Panut Mulyono.
Foto: Dok UGM
Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Panut Mulyono.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak 311 mahasiswa UGM menerima beasiswa Dato' Dr. Low Tuck Kwong-Purnomo Yusgiantoro Center (PYC). Total, beasiswa yang diberikan pendiri Bayan Resource, Dato' Dr. Low Tuck Kwong, tersebut kepada UGM senilai Rp 2,5 miliar.

Acara penerimaan beasiswa tersebut digelar secara daring, Sabtu (19/9). Acara itu digelar sebagai pelaporan dan pertanggungjawaban UGM kepada Dato' Dr. Low Tuck Kwong, pendiri Bayan Resource, yang telah memberikan donasi total sebesar Rp 50 miliar untuk beasiswa pendidikan.

Kesepakatan pemberian dana abadi untuk beasiswa pendidikan bagi mahasiswa UGM tertuang dalam nota kesepahaman pada puncak peringatan Dies Natalis UGM ke-71 pada 19 Desember 2020. Penyampaian donasi menjadi perwujudan komitmen Dato' Dr. Low Tuck Kwong dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan bentuk dukungan terhadap tridarma perguruan tinggi.

Rektor UGM, Prof Panut Mulyono menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Dato' Dr. Low Tuck Kwong atas kedermawanan yang luar biasa membantu pendidikan mahasiswa UGM. Ucapan terima kasih juga disampikan kepada Yayasan PYC yang telah mengkoordinir pemberian donasi Dato' Dr. Low Tuck Kwong untuk dikelola UGM.

"Selamat kepada adik-adik mahasiswa penerima beasiswa. Kami berharap adik-adik dapat terus meningkatkan prestasinya dalam studinya di UGM dan memanfaatkan betul waktu yang tidak lama sebagai mahasiswa. Diharapkan dalam waktu kuliah yang singkat ini mahasiswa bisa menimba ilmu yang sebesar-besanya dan mendapatkan pengalaman yang sebanyak-banyaknya," kata Panut dalam sambutannya, Sabtu.

Panut menyampaikan donasi tersebut didonasikan sebagai Dana Abadi UGM yang menjadi bagian dari Program Sahabat UGM dan dikelola oleh UGM di bawah koordinasi Yayasan Purnomo Yusgiantoro Center. Dana abadi tersebut dipergunakan melalui berbagai instrumen yang telah menghasilkan hasil sekitar 2,5 miliar untuk tahun pertama. Dana tersebut akan segera disalurkan kepada 311 mahasiswa dari berbagai Fakultas di UGM dalam bentuk beasiswa dalam empat kategori.

Kategori pertama, Prestasi Akademik dan berasal dari ekonomi kurang mampu dialokasikan sebesar Rp 1,5 miliar untuk 180 mahasiswa. Lalu, Prestasi Non Akademik sebesar Rp 584 juta bagi 73 mahasiswa. Selanjutnya, Prestasi Non Akademik PBUB Bidang Olahraga dan Seni sebesar Rp 304 jutauntuk 38 mahasiswa. Terakhir, Beasiswa Tugas Akhir sebesar Rp 100 juta untuk 20 mahasiswa.

Tak lupa Rektor turut mengucapkan selamat kepada mahasiswa penerima beasiswa. Ia berharap dengan beasiswa tersebut penerima beasiswa dapat memastikan menjalani studi dan prestasi yang membanggakan selama belajar di UGM.

"Selamat kepada mahasiswa penerima beasiswa dan harapannya para penerima beasiswa dapat terus meningkatkan prestasi dan memanfaatkan masa studi dengan menimba ilmu sebanyak-banyaknya di UGM serta mencari pengalaman di luar kampus melalui program MBKM," katanya.

Ketua Umum PYC, Filda C. Yusgiantoro, mengatakan PYC percaya Dato' Dr. Low Tuck Kwong untuk menjalin kerja sama dengan UGM dalam pemberian beasiswa. "Kami sangat mengapresiasi UGM karena dana sudah dapat diwujudkan dengan baik melalui peluncuran saat ini dan Dato' Dr. Low Tuck Kwong menyambut baik perkembangan beasiswa UGM hingga hari ini," katanya.

Filda menyampaikan bahwa Dato' Dr. Low Tuck Kwong memberikan beasiswa sebagai salah satu kontribusi dalam dunia pendidikan Indonesia, terutama untuk membantu mahasiswa yang mengalami kendala finansial. Melalui beasiswa ini diharapkan dapat membuat mahasiswa lebih fokus menuntut ilmu tanpa mengkhawatirkan masalah perekonomian.

Ditambahkan Filda, beasiswa pendidikan menjadi salah satu faktor penting dalam mendukung pendidikan dan menghasilkan SDM yang unggul dan berkualitas di Indonesia. Peningkatan SDM sangat penting, terlebih menghadapi bonus demografi yang akan diterima Indonesia pada tahun 2030 mendatang. Hal tersebut perlu diiringi dengan pningkatan produktivitas produktif. Oleh sebab itu, diperlukan SDM yang berkualitas dalam jumlah besar untuk mengamati dan menjawab berbagai tantangan yang ada.

"Karenanya akses pendidikan yang baik bagi generasi muda sangat diperlukan dan dengan adanya dana abadi ini diharapkan dapat mendukung pendidikan di Indonesia, khususnya UGM," jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement