Senin 20 Sep 2021 22:17 WIB

MUI Kutuk Keras Penyerangan kepada Ustaz Chaniago

MUI meminta masyarakat tetap tenang dan percayakan penanganan pada penegak hukum.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Bayu Hermawan
Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Jafkhairi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Batam mengutuk kasus penyerangan terhadap Ustaz Abu Syahid Chaniago saat berceramah di Masjid Baitul Syakur Batam, Kepulauan Riau pada Senin (20/9). MUI mengimbau agar masyarakat tak terprovokasi terkait kasus tersebut.

"Mengutuk keras terjadinya peristiwa penyerangan kepada ustadz Abu Syahid Chaniago saat menyampaikan taushiyah di Masjid Baitul Syakur Jodoh Senin 20 September 2021," ujar MUI Kota Batam dalam keterangan resminya yang diterima Republika.co.id, Senin (20/9).

Baca Juga

"Mengharapkan kepada kaum muslimin dan seluruh masyarakat tetap tenang dan waspada serta mempercayakan penangan kasus ini kepada penegak hukum," jelas keterangan tersebut. 

Lembaga tersebut juga meminta agar mengusut peristiwa ini dan menegakkan hukum dengan seadil-adilnya. Para pengurus masjid juga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan sebagai respon atas peristiwa ini. 

"Menghimbau kepada semua Pengurus DKM Masjid/Musholla untuk meningkatkan kewaspadaan keamanan terutama saat kegiatan keagamaan sedang berlangsung agar peristiwa serupa tidak terjadi kembali di kemudian hari," tulis keterangan tersebut. 

Sebelumnya, beredar video di Youtube seorang ustadz yang sedang berceramah diserang oleh seorang pria. Dalam video tersebut, terlihat sang ustadz sedang berceramah di hadapan jamaah, kemudian ada seorang pria tidak berpeci, memakai celana jeans dan kemeja agak gelap, berlari ke arah ustadz Chaniago.

Dia berusaha untuk memukul ustadz. Namun, sang ustadz telah melihat orang itu sehingga tampak sang ustadz menghindar. Kejadian itu membuat jamaah yang kebanyakan ibu-ibu berdiri dan berteriak. Masih dalam video itu, terlihat si pelaku ditangkap oleh sebagian orang, dan terlihat dia dipukul oleh beberapa orang ibu-ibu. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement