Selasa 21 Sep 2021 23:50 WIB

Jawa Tengah Ingin Perluas Pasar Ekspor di Eropa

Pasar Jepang selama ini menerima dengan baik produk asal Indonesia.

Jawa Tengah Ingin Perluas Pasar Ekspor di Eropa (ilustrasi).
Foto: SIGID KURNIAWAN/ANTARA FOTO
Jawa Tengah Ingin Perluas Pasar Ekspor di Eropa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ingin memperluas pasar ekspor di Eropa agar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) makin berkembang.

"Ada Belgia, ada Prancis, semua siap membantu," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Solo, Selasa (21/9).

Ia mengatakan Eropa menjadi satu dari beberapa pasar yang akan terus diperluas oleh Jawa Tengah. Selain Eropa, Jepang juga tertarik dengan produk asal Jawa Tengah. "Sekarang kami buat 'roadmap' yang lebih jelas. Tahun lalu kami membuat 'UMKM virtual expo', kami kerja sama, Bank Jateng sponsorin, BI, OJK sponsorin. Hari ini kami coba dengan format yang berbeda meskipun tahun lalu sudah," katanya.

Menurut dia, pada tahun lalu Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah ikut terlibat dalam pameran di Singapura. "Bu Ema (Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah) sudah 'create' waktu itu ke sana, hari ini kami coba jajaki pasar Eropa dan Jepang, beberapa di antaranya cukup antusias," katanya.

Ia mengatakan untuk pasar Jepang selama ini menerima dengan baik produk asal Indonesia, terutama produk makanan yang sangat diminati. "Bahkan ada pedagang kita di sana siap menjualkan. Mereka hanya minta di-adjust' (disesuaikan) saja, kualitasnya sudah oke. Kalau 'packaging' (kemasan) kegedean, ternyata orang Jepang ingin yang lebih kecil, sekali makan habis. 'Oke tak gawekke' (saya buatkan), ini penting," katanya.

Sementara itu, diakuinya, sejauh ini dari sisi pengiriman masih mengalami kendala. Oleh karena itu, pihaknya akan berupaya mencarikan solusi. "Kami ada problem besar, hari ini problem yang cukup serius adalah kontainer, makanya saya minta kurasi seluruh produk UMKM yang siap ekspor, kemudian latih mereka, dampingi mereka. Setelah itu kami bicara soal kebijakan, bagaimana 'shipping' ini bisa berjalan dengan lancar," katanya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement