Selasa 28 Sep 2021 16:04 WIB

Pemkab Gunung Kidul Canangkan Gerakan Vaksin Rabies

Rabies merupakan penyakit hewan zoonosis yang dapat menular dari hewan ke manusia.

Pemkab Gunung Kidul Canangkan Gerakan Vaksin Rabies (ilustrasi).
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Pemkab Gunung Kidul Canangkan Gerakan Vaksin Rabies (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,GUNUNG KIDUL -- Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencanangkan gerakan vaksin rabies seiring semakin meningkatnya masyarakat memelihara hewan kesayangan baik hewan anjing, kucing dan kera.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto mengatakan saat ini, populasi hewan pemeliharaan di wilayah ini sebanyak 14 ribu ekor anjing dan 38 ribu ekor kucing. "Dalam kegiatan vaksinasi rabies ini Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunung Kidul mengalokasikan 1.500 dosis menggunakan anggaran APBN dan APBD, serta dari perhimpunan dokter hewan," kata Bambang Wisnu Broto, Selasa (28/9).

Ia mengatakan rabies merupakan penyakit hewan zoonosis yang dapat menular dari hewan ke manusia dan sebaliknya. Secara sederhana gejala di tandai dengan hewan yang menggigit segala yang ditemui, takut sinar dan air. Penularan rabies melalui gigitan. Kegiatan gerakan vaksin rabies ini rutin dilakukan setiap tahun.

Pada tahun ini dilaksanakan pada September hingga Oktober 2021. Vaksinasi dilakukan di setiap UPT pusat kesehatan hewan dan dokter praktik yang melayani praktik. "Harapannya dengan vaksinasi ini, hewan piaraan anjing, kucing maupun kera hewan pembawa rabies dapat tervaksin dengan target 70 persen dari populasi. Dalam kegiatan ini ada 120 hewan yang di vaksin terdiri dari 112 kucing, enam ekor anjing dan dua ekor kera," katanya.

Sementara itu, Bupati Gunung Kidul Sunaryanta menyatakan pemkab sangat mendukung dan mengapresiasi pelaksanaan vaksin bagi hewan piaraan yang di selenggarakan Dinas Pertanian dan Pangan. Hal ini sebagai salah satu upaya pemerintah dalam rangka layanan kesehatan yang berdampak baik bagi masyarakat maupun hewan piaraan.

Virus rabies memang sudah ada sejak zaman Belanda, umumnya hewan piaraan anjing yang paling banyak."Harapannya masyarakat sadar akan dampak bahayanya rabies sehingga ada upaya dari masyarakat akan pentingnya vaksin rabies. Selain sebagai bentuk partisipasi masyarakat memperhatikan sisi kesehatan dan keamanan agar bisa terhindar dari virus rabies," katanya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement