Selasa 28 Sep 2021 18:39 WIB

Evaluasi PTM, Vaksinasi Siswa SMP-SMA Harus Dipercepat

Upaya percepatan vaksinasi tidak bisa hanya mengandalkan sentra vaksinasi saja.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Kegiatan vaksinasi Covid-19 saat Gebyar Vaksin Covid-19 usia 12 tahun ke atas.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Kegiatan vaksinasi Covid-19 saat Gebyar Vaksin Covid-19 usia 12 tahun ke atas.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Percepatan vaksinasi Covid-19 bagi remaja (siswa SMP dn SMA sederajat) menjadi salah satu opsi yang harus dilakukan guna merespons evaluasi pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Jawa Tengah. Untuk itu, Gubernur Ganjar Pranowo meminta bupati dan wali kota melakukan percepatan vaksinasi pada remaja/siswa SMP dan SMA sederajat.

Para bupati dan wali kota juga diminta melakuan pemantauan yang ketat terhadap pelaksanaan PTM terbatas di daerahnya. Bila perlu menyempurnakan sistem PTM dengan menggandeng para ahli.

“Saya minta, satu, bantuan kabupaten/kota untuk mengawasi PTM jenjang SD, TK, dan PAUD, karena mereka belum bisa divaksin. Kedua, untuk level SMP,  SLA, SMK, madrasah sederajat, kita minta untuk dilakukan percepatan vaksinasi,” ungkapnya, di Semarang.

Perihal percepatan vaksinasi yang dimaksud, gubernur juga menyampaikan, jika Jateng telah mendapatkan alokasi vaksin dari pemerintah pusat sebanyak 2,6 juta dosis dalam sepekan. Oleh karenanya, ia meminta kabupaten dan kota bisa bekerja dengan cepat dan tepat untuk menghabiskan dosis vaksin Covid-19 yang telah diberikan.

 

Di sisi lain, vaksinator juga diminta untuk disiplin melaporkan data vaksinasi melalui aplikasi yang telah tersedia. Hal itu, dimaksudkan untuk mengetahui jumlah stok yang terpakai dan percepatan penyuntikan vaksin yang telah dilakukan.

Langkah-langkah untuk melakukan percepatan vaksinasi yang bisa dilakukan bupati dan wali kota adalah dengan menambah titik-titik vaksinasi atau mendekatkan akses vaksinasi kepada masyarakat.

Sumber daya vaksinator juga ditambah, dukungan TNI/Polri yang bisa dioptimalkan. “Bisa juga melibatkan kelompok-kelompok masyarakat untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi di masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yulianto Prabowo menambahkan, dari 2,6 juta dosis vaksin yang diberikan untuk Jawa Tengah, sekitar dua juta vaksin di antaranya telah disuntikkan dalam sepekan.

Upaya percepatan vaksinasi memang terus didorong di Jawa Tengah agar bisa mencapai target suntikan sekitar 2,5 juta dosis vaksin per pekan. Daerah yang cakupan vaksinasinya masih rendah harus diperbanyak lagi.

“Kecuali untuk Kota Semarang dan Kota Surakarta yang cakupan vaksinasinya kini telah mencapai hampir 100 persen,” jelasnya.

Yulianto menambahkan, upaya percepatan vaksinasi tidak bisa hanya mengandalkan sentra vaksinasi saja, namun perlu ada tim vaksinator yang bergerak di desa-desa guna mendorong perluasan cakupan dan percepatan.

“Kalau ada tim vaksinator sampai di desa-desa, maka semua bisa bergerak bersama untuk mendekatkan vaksin kepada masyarakat. Dengan cara itu, tentunya akan mampu mempercepat sasaran,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement